4 Kebijakan yang Membuat Sri Lanka Krisis Ekonomi, Hutang Luar Negeri Hingga Kesalahan Pemotongan Pajak

- 16 April 2022, 07:35 WIB
Saat ini negaara Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah.
Saat ini negaara Sri Lanka tengah mengalami krisis ekonomi besar-besaran yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah. /PIXABAY/dmncwndrlch/

Cina memegang porsi yang signifikan dari total utang luar negeri Sri Lanka sebesar hampir 10 persen, sedikit lebih banyak dipegang oleh Jepang, Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.

Baca Juga: Kondisi Berbalik, Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Sejumlah Kota dan Desa dari Tangan Rusia

Negara tetangganya, India memegang hampir 3 persen. Sri Lanka menjadi definisi tersendiri bagi India dan Cina.

Bagi Cina, Sri Lanka menjadi penghubung penting dalam proyek pembangunan infrastruktur jalan. Bagi India, Sri Lanka adalah negara yang signifikan secara geopolitik.

“Sri Lanka menjadi negara netral antara dua negara yang kuat itu, terlebih Sri Lanka tidak memihak,” kata Wijewardena.

Baca Juga: Kondisi Berbalik, Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Sejumlah Kota dan Desa dari Tangan Rusia

"Di masa lalu, Sri Lanka telah membantu ekonomi dari kedua negara tanpa menyinggung salah satunya. Namun, disaat yang bersamaan juga telah terjadi persaingan antara dua negara kuat itu untuk membantu Sri Lanka agar mendapatkan pijakan di negara tersebut.”

Alasan yang didorong motif geopolitik adalah alasan utama mengapa pemerintahan presiden Sri Lanka saat ini, Gotabaya Rajapaksa yang berani memiliki gagasan bahwa krisis dapat diatasi tanpa bantuan IMF.

Permainan ‘Cantik’ Dua Negara Tetangga

Dengan nasib buruk yang sedang dialami Sri Lanka, kedua negara terus bermain bagus. Pada bulan Januari, India setuju untuk menunda pembayaran Asian Clearing Union sebesar $515 juta dan memperpanjang kredit perdagangan darurat sebesar $500 juta.

Halaman:

Editor: Shadinta Aulia Sanjaya

Sumber: DW News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah