China Beri Jempol Kekuatan Militer Indonesia, Angkatan Laut Malaysia Hanya Bisa Gigit Jari

- 7 Mei 2022, 09:15 WIB
China mengatakan bahwa kekuatan militer Indonesia akan dikenal seluruh Asia Tenggara dan dunia, kekuatannya itu telah mengalahkan Malaysia
China mengatakan bahwa kekuatan militer Indonesia akan dikenal seluruh Asia Tenggara dan dunia, kekuatannya itu telah mengalahkan Malaysia /tni.mil.id

RINGTIMES BANYUWANGI - China akui kekuatan militer Indonesia akan mempunyai pengaruh besar bagi Asia Tenggara. 

Khususnya bagi Malaysia yang mana kekuatan militer negeri Jiran itu tidak sehebat Indonesia. 

Walaupun Malaysia lebih unggul hal yang lain tetapi Indonesia paling hebat dalam kekuatan Militer dan telah diakui oleh dunia.  

Baca Juga: Daftar Alutsista Buatan China yang Bikin Negara Superpower Terancam, Indonesia Punya Salah Satunya

Selain itu media Malaysia juga telah mengakui bahwa kekuatan militer negaranya sedang terpuruk. 

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari ZonaJakarta.com dengan judul PT Pindad Bikin Malaysia Klepek-klepek, Duo Produkan Mumpuni Made in Indonesia Ini Diminati Jiran.

Laporan yang dibagikan Defence Security Asia menjelaskan bahwa Angkatan Laut Malaysia sedang tidak baik-baik saja.

Alutsista yang dimiliki Angkatan Laut Malaysia saat ini disebut sudah tua.

Sehingga sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan tempur yang dimiliki Angkatan Laut Malaysia.

Baca Juga: Daftar 7 Alutsista Buatan China yang Berhasil Membuat AS dan Israel Siaga, Salah Satunya C 802

“Hubungan pertahanan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) dengan angkatan laut negara lain telah terpengaruh karena kemampuan RMN yang tidak dapat dibandingkan dengan negara lain karena masalah asetnya yang usang dan menua.” jelas Defence Security Asia.

Petinggi Angkatan Laut Malaysia bahkan ikut angkat bicara mengenai mundurnya kekuatan militer RMN.

“Komandan TLDM Laksamana Tan Sri Mohd Reza Mohd Sany mengatakan karena kemampuan TLDM yang tidak setara dengan negara lain,

TLDM tidak dianggap sebagai mitra strategis oleh negara lain.

Baca Juga: China Berhasil Buat Alutsista Sendiri, Indonesia Bisa Coba Tiru Agar Lebih Mandiri

Kemampuan RMN dipandang tidak setara dengan angkatan laut dari berbagai negara dan ini menjadikan RMN bukan mitra strategis yang kredibel,

sehingga mempengaruhi hubungan pertahanan internasional negara tersebut,” katanya.

Di masa depan jika hal ini tak ditangani dengan baik oleh pihak Malaysia, maka tak menutup kemungkinan jika Angkatan Laut Malaysia tak akan diajak dalam banyak hal.

“Ke depan, jika masalah aset usang masih belum ditangani oleh pemerintah,

jangan heran jika tidak ada negara asing yang mau mengadakan latihan bilateral dengan TLDM atau angkatan laut negara kita tidak lagi diundang untuk berpartisipasi dalam latihan angkatan laut multilateral besar seperti RIMPAC. dan seterusnya.

Karena keusangan asetnya, ada kemungkinan bahwa kita akan "dikecualikan" dari komunitas angkatan laut internasional dan RMN akan terus dipandang rendah oleh kekuatan luar baik "teman atau musuh" jelasnya.

Baca Juga: Ketatnya Lockdown di Kota Shanghai China Menimbulkan Polemik bagi Masyarakatnya

Berbanding terbalik dengan Indonesia yang militernya diakui dunia.

China sekalipun ikut mengakui keunggulan militer Indonesia.

Dalam laporan 163.com menerangkan bila Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang pembangunan militer.

Indonesia saat ini menjadi raksasa tunggal soal kekuatan militer di ASEAN.

Dalam skala global, berdasarkan data yang dihimpun 163.com, menerangkan jika militer Indonesia menempati posisi ke 15 dunia.

“Negara yang mengunggulinya adalah Indonesia, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk pembangunan militer,” jelas sumber.

“Menurut peringkat militer terbaru media asing, kekuatan militer Indonesia naik ke peringkat 15 dunia.

Baca Juga: Seluruh Penumpang dan Kru China Eastern Airlines Dinyatakan Tewas, Usai Pencarian Selama 6 Hari

Peringkat ini melampaui banyak kekuatan militer tradisional seperti Jerman di No. 16, Australia di No. 17 dan Israel di No. 18.

Wajar jika militer Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara.” imbuhnya.

Pesaing kekuatan militer Indonesia di ASEAN menurut media China itu hanya Vietnam dan Thailand.

Militer kedua negara itu berada di posisi kedua dan ketingga di ASEAN.

Dan dalam skala global militer Vietnam berada di peringkat ke-28 dan Thailand ke-29.

“Adapun Vietnam, pengganggu Asia Tenggara yang pernah dikenal sebagai kekuatan militer ketiga di dunia,

kekuatan militer mereka saat ini menempati urutan ke-28 di dunia dan kedua di antara negara-negara Asia Tenggara.

Baca Juga: 133 Penumpang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines di Pegunungan

Setelah Vietnam adalah Thailand yang menempati urutan ke-29 dunia dalam hal kekuatan militer, sehingga Vietnam dan Thailand sebanding dalam kekuatan militer.” tambahnya.

Ketangguhan militer suatu negara tentunya harus didukung dengan mandirinya industri pertahanan,

Dan Indonesia bisa dibilang sudah cukup mandiri dalam industri pertahanan nasional.

Sudah banyak industri pertahanan Indonesia yang sangat kompeten dan mumpuni.

Misalnya PT Dirgantara Indonesia atau PT DI yang berhasil mengagarp pesawat CN-235.

CN-235 saat ini menjadi salah satu pesawat garapan PT DI yag laris manis di pasar global.

Sudah banyak negara yang merasakan kecanggihan pesawat CN-235 bautan PT DI.

Misalnya Senegal yang sampai borong banyak pesawat CN-235 bautan Indonesia.

Sesuai laporan setkab.go.id, dijelaskan bila Senegal sampai bikin kontrak tiga kali dalam mendatangkan CN-235.

Baca Juga: Daftar Alutsista Buatan China yang Bikin Negara Superpower Terancam, Indonesia Punya Salah Satunya

Kemudian juga ada PT Pindad yang juga sangat mumpuni kemampuannya dalam membuat alutsistra.

Sudah banyak alutsista yang berhasil digarap oleh PT Pindad.

Malaysia juga ikut kelepek-klepek dengan senjata buatan PT Pindad.

Sebagaimana dilaporkan Zonajakarta.com sebelumnya, dijelaskan bila Malaysia mengamati panser Anoa dan senapan serbu SS2 buatan PT.Pindad Indonesia.

Pada 2009 silam Malaysia pernah merengek, ngebet ingin membeli panser Anoa dan SS2.

Tapi mereka mendapati Indonesia tak mengekspornya saat itu.

Namun hal tersebut diklarifikasi oleh Menteri Pertahanan Indonesia tahun 2009, Purnomo Yusgiantoro.

Purnomo menjelaskan bahwa Indonesia terbuka dalam mengekspor senjata buatannya.

Akan tetapi saat itu kapasitas produksi baru cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia.

Baca Juga: Daftar 7 Alutsista Buatan China yang Berhasil Membuat AS dan Israel Siaga, Salah Satunya C 802

"Tadi malam ada pertanyaan mendesak dari Malaysia, katanya ada pembatasan kuota ekspor produksi alutsista Indonesia dari pihak Indonesia.

Saya pikir tidak ada pembatasan. Saya coba cek itu," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia kala itu, Purnomo Yusgiantoro, seperti dikutip dari Kemenparin pada 2009 silam.

Purnomo menjelaskan bahwa kedepannya (mungkin saat ini) Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi senjatanya agar bisa memenuhi pasar ekspor.

Untuk itu PT.Pindad selalu berinovasi dalam pembuatan alutsista.

"Pindad terus mengembangkan produk-produknya.

Saat ini, PT Pindad telah memegang penuh pengadaan senjata serbu SS1 dan tengah mengembangkan SS2.

Tidak hanya itu saja, industri militer kita juga sudah bisa memasok granat," tuturnya.

Baca Juga: Ketatnya Lockdown di Kota Shanghai China Menimbulkan Polemik bagi Masyarakatnya

Dilansir dari pindad.com, Anoa 6x6 APC adalah generasi pertama kendaraan tempur dari PT Pindad (Persero) yang memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut.

Anoa 6x6 APC memiliki rasio daya berat 25 HP/ton, serta dilengkapi dengan sistem komunikasi dan transmisi otomatis. Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi.

Memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer.

Sedangkan SS2-V1 Kal. 5.56 mm SS2-V1 Kal. 5.56 mm lahir dari sebuah pengembangan untuk menambah performa dari SS1.

SS2-V1 merupakan varian pertama dari keluarga SS2 dengan panjang laras 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter.

SS2-V1 dengan sangat akurat menggunakan munisi kaliber 5.56 x 45 mm.

Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik kebelakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magazine.

Kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakan.*** (Tri Agung Gumelar/Zona Jakarta)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah