Baca Juga: Deteksi Dini Stunting, Banyuwangi Optimalkan Peran Ribuan Kader dan Tim Pendamping Keluarga
Koordinator KSPK BKKBN Kalbar Aulia Arfiansyah Arief, jyga menambahkan bahwa penanganan Stunting tidak bisa dilakukan sendiri sendiri, harus melibatkan semua pihak, termasuk Kemenag.
“Banyak yang bisa kami lakukan bersama, seperti saat penyuluhan agama, Kemanag juga bisa menyisipkan sosialilasi terkait stunting dengan membentuk keluarga yang ideal seperti yang telah dijelaskan Kakanwil Kemanag Kalbar tadi.
Selain itu, dalam mempersiapkan calon penganting melalui Kantor Urusan Agama (KUA) untuk dapat bersinergi dalam mempersiapkan calon penganting yang sehat sehingga tercipta keluarga yang ideal dan terhindar dari Stunting,” kata Aulia.
Baca Juga: Keroyokan Turunkan Stunting, Banyuwangi Gunakan Srategi Seperti Penurunan Kemiskinan
Pada kesempatan yang sama, Aida Mochtar juga menambahkan bahwa tujuan audiensi tersebut untuk saling menguatkan program dan kegiatan yang ada dalam Kemenag untuk mempercepat prevalensi di Kalimantan Barat.
“Alhamdulillah hal ini mendapat tanggapan positif dan bahkan kami mendapatkan informasi yang kami nilai cukup bermanfaat terkait upaya-upaya penurunan stunting melalui peran Kemanag.
Kami juga bersukur, Kemanag Kalbar menyatakan komitmennya melalui program-programnya yang bisa disinergikan dalam upaya kita menurunkan angka stunting di Kalbar,” pungkas Aida.***