Pemerintah Arab Saudi Larang Peredaran Mainan Anak Berbau LGBT

- 18 Juni 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi LGBT/ Arab Saudi kembali beraksi melarang terhadap hal-hal yang berbau LGBT. Kini, pihak pejabat menyita barang yang terkait bendera pelangi.
Ilustrasi LGBT/ Arab Saudi kembali beraksi melarang terhadap hal-hal yang berbau LGBT. Kini, pihak pejabat menyita barang yang terkait bendera pelangi. /Pixabay/ nancydowd

RINGTIMES BANYUWANGI - Pejabat negara Arab Saudi telah menyita mainan dan pakaian berwarna pelangi yang beredar di toko-toko ibu kota Riyadh sebagai dari tindakan larangan terhadap lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT).

Dari pihak kerajaan Arab Saudi memang telah membuka bebas pariwisatanya sejak tahun 2019, namun negara yang berlokasi di Timur Tengah itu masing sering mendapat kritik karena melanggar hak asasi manusia, termasuk pelarangan homoseksualitas.

Dilansir dari media The Guardian, barang-barang yang ditargetkan pemerintah Arab Saudi dalam penggerebekan sepanjang kota Riyadh seperti busur, rok, topi, dan kotak pensil yang kebanyakan diproduksi untuk anak-anak.

Baca Juga: Arab Saudi Resmi Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada Senin 2 Mei 2022

Seorang pejabat dari Kementerian Perdagangan Arab Saudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan patroli barang-barang yang bertentangan dengan agama Islam dan moral publik apabila ditemukan atas promosi warna homokseksual yang umumnya menargetkan generasi muda.

Sambil menunjuk ke arah bendera pelangi, seorang jurnalis berkata bahwa telah ditemukan bendera homoseksualitas di salah satu pasar Riyadh dan didalamnya terdapat sindikan pengiriman pesan sesuatu kepada anak-anak.

Meskipun belum secara resmi dirinci berapa banyak toko yang menjadi sasaran atau barang-barang yang disita, pejabat Arab Saudi hingga saat ini belum menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Arab Saudi Beri Hadiah Milyaran Bagi Warganya yang Berolahraga pada Bulan Ramadan

Sebelumnya, Arab Saudi telah memberlakukan larangan pada film yang menggambarkan atau merujuk pada LGBT.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x