Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Pemerintah Jepang resmi mengumumkan untuk menghentikan memberi pinjaman untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara di Indramayu pada hari Rabu.
Hal serupa tidak hanya terjadi pada proyek PLTU 2 Indramayu di Indonesia, tapi Jepang juga akan menghentikan bantuannya kepada PLTU di Bangladesh.
Dilansir dari Nikkei Asia, 24 Juni 2022, pada pengumuman yang disampaikan oleh Jepang, mereka mengungkapkan alasan terhadap penghentian bantuan kepada PLTU di Indonesia maupun di Bangladesh.
Baca Juga: Pengadilan di Jepang Sebut Pernikahan Sesama Jenis Hanya Mitra Saja
Alasan kenapa pemerintah Jepang menghentikan bantuan kepada PLTU di Indonesia dan Banglades, karena pembangkit listrik tenaga batu bara adalah sumber utama emisi gas rumah kaca.
Karena menjadi faktor utama atas pemanasan global, internasional mengkritik keras kepada Jepang dan itu menyebabkan Negara Sakura memilih menghentikan bantuan pembangunan PLTU di Indonesia dan Bangladesh.
Tidak hanya itu saja faktor dari berubahnya keputusan pemerintah Jepang. Pada penyelenggaraan G7 pada tahun 2021, menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri bentuk bantuan pada pembangkit listrik tenaga batu baru pada akhir tahun.
Baca Juga: Dokter Gigi dengan Kostum Cosplay Maid Hadir di Jepang
Hal itu dilakukan untuk menahan pertambahan emisi gas yang menyebabkan pemanasan global.
Tetapi, Pemerintah Jepang justru mempertahankan kedua pabrik itu agar dikecualikan sebagai 'kasus yang sedang berlangsung'.
