Tokyo Turun Urutan Sebagai Kota Biaya Hidup Termahal di Dunia

- 17 Juli 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi kota Tokyo
Ilustrasi kota Tokyo /Pixabay.com/Myo Min Kyaw

RINGTIMES BANYUWANGI - Kota Tokyo, Jepang telah jatuh ke urutan kesembilan dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal di dunia untuk orang yang bekerja dari luar negeri, dari yang sebelumnya menduduki posisi ketiga pada tahun 2021.

Alasan Tokyo jatuh ke urutan kesembilan dalam daftar kota dengan biaya hidup termahal sebagian karena diakibatkan karena melemahnya yen terhadap dolar AS dan mata uang utama lainnya,

Dilansir dari The Japan Times pada Minggu, 17 Juli 2022 yang mengutip dari Survei Mercer dari Amerika Serikat, mengatakan hasil survei terkait biaya hidup berubah karena merupakan dampak dari pandemi virus corona, konsekuensi dari invasi Rusia ke Ukraina, nilai tukar yang bervariasi, dan lonjakan harga yang menekan gaji dan tabungan di seluruh dunia.

Baca Juga: Korea Selatan Akan Berunding dengan Jepang Terkait Konflik Di Semenanjung Korea

Saat ini, Hong Kong menduduki puncak daftar kota termahal di dunia, menduduki posisi terdepan. Hong Kong sebelumnya dinobatkan sebagai kota termahal selama tiga tahun berturut-turut hingga 2020.

Kota-kota Asia menempati empat dari 10 besar, yakni Singapura, Tokyo, dan Beijing menempati urutan delapan hingga 10.

Dalam peringkat 10 teratas, terdapat kota-kota Asia yang menduduki sebagai kota termahal, yakni kota-kota Cina mengisi enam tempat.

Survei Mercer memberikan penjelasa, kota-kota di China menjadi termahal karena semakin kuatnya yuan China yang membuat daratan di negara itu menjadi lebih mahal untuk ditinggali.

Baca Juga: Meninggalnya Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe Tinggalkan 4 Warisan Untuk Jepang

Sebaliknya, kota-kota Jepang dan Korea menjadi turun dari yang termahal karena dikaitkan dengan efek mata uang mereka yang lebih lemah.

Osaka menempati urutan ke 37 dalam peringkat tahun ini, Yokohama dan Nagoya masing-masing menempati urutan ke 50 dan ke 51.

Tracey Ma, pemimpin mobilitas regional Mercer untuk Asia Pasifik, mengatakan harga tinggi dan mata uang yang kuat di kawasan ini akan terus mendorong Asia sebagai salah satu kawasan termahal bagi karyawan internasional.

Pekan lalu, yen jatuh ke level 139 terhadap dolar, terendah dalam 24 tahun. Sebuah survei Bank of Japan yang dirilis 6 Juli juga menunjukkan hampir 90% konsumen Jepang merasa harga telah naik sejak tahun lalu.

Baca Juga: Shinzo Abe Eks PM Jepang Dikonfirmasi Meninggal Dunia

Adapun sisa dari 10 besar negara lainnya yang termahal, menunjukkan kota Swiss Zurich, Jenewa, Basel, dan Bern, di mana masing-masing menempati slot dua hingga lima. Tel Aviv dan New York City masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh.

New York City kembali ke 10 besar setelah turun dari peringkat keenam ke 14 dalam survei 2021, sementara Shanghai, yang menempati posisi keenam pada 2021, tersingkir dari menjadi urutan yang 12.

Survei Merceer tahunan memberi peringkat secara keseluruhan terhadap 227 kota dengan menilai biaya komparatif berdasarkan dari 200 item, salah satunya termasuk perumahan, transportasi, makanan, dan hiburan.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Soekarno Disambangi Panglima Tentara Jepang, Kepemimpinanya Sudah Diketahui Dunia

Kota New York digunakan sebagai perbandingan dasar, dan pergerakan mata uang diukur berdasarkan dolar Amerika Serikat.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x