Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Lidya Paramitha (32) yang berprofesi sebagai wirausaha tidak sabar menunggu kehadiran buah hatinya yang kedua. Anak yang pertama seorang laki-laki, lahir pada 2016 dengan proses sesar.
Menurut Lidya, ia diharuskan melakukan operasi sesar karena ada indikasi medis oleh dokter yang mana pinggulnya kecil sehingga tidak memungkinkan untuk proses persalinan secara normal.
“Waktu lahiran anak pertama itu dilakukan secara sesar soalnya pinggul saya kecil. Tapi alhamdulillah, saat itu saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN dan biayanya semua ditanggung sama BPJS Kesehatan,” Bebernya.
Baca Juga: Dengar Pengalamanan Stafnya Pasang Ring Jantung, Camat Ini Apresiasi Program JKN
Awalnya Lidya dan suami panik karena harus operasi sesar dan sudah menyiapkan dana puluhan juta, tapi akhirnya ia merasa lega saat suaminya bercerita kalau semuanya sudah ditanggung sama JKN.
“Pastinya ada rasa khawatir dengan biayanya ya, soalnya kalau engga ditanggung, uang yang hampir 15 juta harus saya bayarkan untuk sesar ini. Tapi alhamdulillah, semuanya sudah ditanggung sama JKN dan uang yang siapkan, saya gunakan untuk kebutuhan bayi di rumah,” ujar Lidya.
Saat ini, anak yang pertama tumbuh dengan sehat dan sudah berusia 7 tahun. Lidya berharap, bahwa persalinan yang kedua ini bisa dilakukan secara normal, tapi ia sendiri tidak mau ambil resiko dan jika diharuskan operasi sesar, maka ia mau tidak mau harus menjalini operasi sesar yang kedua.
“Jika memang anak kedua ini harus sesar lagi, ya tidak apa-apa, yang penting nanti anaknya sehat, saya nya juga sehat, terus kita tidak ada biaya apapun lagi, karena saya yakin jika pelayanannya itu sangat baik,” kata Lidya.
Baca Juga: Pelayanan Semakin Baik, Kepala Desa Ini Apresiasi Program JKN
Semuanya pasti mengharapkan yang terbaik bagi yang akan melahirkan, begitu pun harapan dari Lidya yang ingin mendapatkan pelayanan terbaik untuk proses persalinan anak keduanya. Ia ingin mengulang pelayanan yang maksimal saat sesar anak pertama.
