RINGTIMES BANYUWANGI- Berawal dari keprihatinan melihat sampah berserakan dan masyarakat buang sampah sembarangan, Bintari Wuryaningsih yang merupakan seorang dokter di RSI Fatimah Banyuwangi memiliki mimpi untuk turut berperan aktif mengatasi hal tersebut.
“Saya merasa, kalau lingkungan seperti itu, bagaimana masyarakat bisa hidup sehat,” ujarnya kepada Ringtimes Banyuwangi pada Rabu, 8 Februari 2023.
Awal terjun ke kegiatan peduli lingkungan, Bintari mendirikan komunitas bernama Gerakan Hidup Bersih dan Sehat pada tahun 2013.
Ilmunya kian bertambah berkat penyuluhan yang diberikan oleh Bank Sampah Banyuwangi (BSB) dengan program Safari Bank Sampah untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga.
“Jadi kalau orang dapat mengelola sampah di rumah, berarti dia ikut mengurangi sampah yang dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Dan pasti, jika tahu cara mengelola sampah dengan benar dan baik pasti tidak akan membuang sampah sembarangan,” bebernya.
Baca Juga: Musim Hujan Datang Lagi, Dinkes Banyuwangi Maksimalkan Gerakan PSN
Ia pun semakin mendapatkan banyak ilmu tentang daur ulang, manajemen sampah, hingga membuat kompos melalui program Merdeka dari Sampah Banyuwangi.
Ketertarikannya mengenai kompos semakin mendalam ketika mengetahui tentang kompos takakura di BSB. Dan selanjutnya ia melakukan eksperimen mandiri pembuatan kompos dengan segala metode menggunakan sisa bahan dapur.
Hal ini juga didasari karena ia tergugah setelah menemukan fakta bahwa sampah organik atau sisa bahan dapur menyumbang 70 persen sampah yang ada di TPA.