Tantrum Akibat Bully jadi Latar Belakang ABK Masuk Ponpes KH Ahmad Dahlan Banyuwangi

- 28 Maret 2023, 13:02 WIB
Salah satu anak didik Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan Banyuwangi
Salah satu anak didik Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan Banyuwangi /Instagram @ponpes.abk_banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI- Pondok pesantren (Ponpes) anak berkebutuhan khusus (ABK) KH Ahmad Dahlan yang berlokasi di Jalan Singosari Nomor 3, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi dipercaya melakukan pendampingan terhadap 27 santrinya.

Berasal dari berbagai kota dan latar belakang, para anak ABK diserahkan oleh orangtua yang membutuhkan bantuan dalam pendampingan tumbuh kembang.

Beberapa permasalahan yang dialami orang tua ABK diantaranya adalah ketidak mandirian, tantrum, hingga kurangnya edukasi untuk memberikan stimulasi dan terapi.

“Alhamdulillah di sini makannya nurut, diarahkan manut,” ujar Pimpinan Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan Atfal Fadloli pada Senin, 27 Maret 2023.

Baca Juga: Pakde Sinom, Minuman Khas Surabaya yang Digemari Warga Banyuwangi

Perkembangan bagus para ABK disebut Atfal dapat disebabkan karena banyaknya teman saat di ponpes, yang merupakan kondisi terbalik ketika mereka masih di rumah masing-masing dan jarang melakukan sosialisasi dengan lingkungan.

“Kalau keluar mereka di-bully oleh teman-teman yang lain, otomatis di dalam (rumah). Di dalam bosan, akhirnya tantrum,” tambahnya.

Bullying yang menjadi momok, nyatanya dialami oleh beberapa santri ponpes ini di lingkungan mereka berasal yang dilakukan oleh sesama anak-anak.

Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan memiliki 27 santri dengan santri paling kecil berusia tujuh tahun dan paling besar mencapai 40 tahun.

“Sebetulnya kita hanya menerima sampai usia 25 tahun,” kata lulusan S2 Norwegia pendidikan khusus tersebut.

Namun berdasarkan beberapa pertimbangan kemanusiaan, ponpes miliknya menerima permintaan untuk memberikan pendampingan kepada mereka yang telah melebihi batas usia maksimal.

Baca Juga: Pengunjung Bazar Ramadhan Tukangkayu Banyuwangi Membludak Melebihi Tahun Lalu

Seperti ponpes pada umumnya, Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan juga memberikan kebebasan keluarga santri untuk membawa pulang saat hari libur atau hari besar keagamaan.

Namun ada juga beberapa santri yang tak bisa dijemput oleh keluarga dengan alasan kendala biaya atau hal lainnya, maka pihak ponpes membayar jasa penjaga yang mendampingi mereka selama masa libur.

Sebagai pendidik ABK, Atfal berharap tak ada lagi stigma negatif yang melekat kepada ABK, karena bagaimanapun setiap anak terlahir dengan takdir yang dikehendaki Tuhan.

Ponpes ABK KH Ahmad Dahlan juga terbuka kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangsih dalam perkembangan pendidikan ABK, serta siapa saja yang ingin datang langsung ke pondok untuk menyapa para anak didik.***

 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x