BACA, Percaya Gak Percaya, Corona Hilang dari Indonesia 7 Juni 2020

- 12 April 2020, 11:00 WIB
PENAMPAKAN langit saat malam hari.*
PENAMPAKAN langit saat malam hari.* /Instagram @viereseptian/

RINGTIMES - Sebuah brodcast atau pesan singkat yang berantai di media sosial menyatakan perkiraan wabah corona akan hilang ketika musim panas tiba. Ini berdasarkan perhitungan musim dan perhitungan hadits Nabi, yakni ketika ada bintang tsurayya.

Berikut penjelasan yang disampaikan oleh Wakil Talqin Pangersa Abah yang diberi gelar Al Hasib, Dr KH Irfan Zidni Wahab al Hasib tentang kapan Wabah Corona berakhir. Seperti dikutip dari hajinews.id, pada Sabtu (11/4/2020).

“Wabah (Tha’un), Penyakit/Virus (‘Ahah) dan Bintang Tsurayya”
Baginda Rosulillah Muhammad SAW bersabda :

Baca Juga: Inilah Hikmah Orang-Orang Sabar yang Mampu Melewati Cobaan Demi Cobaan

إِذَا ارْتَفَعَ النَّجْمُ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ

“Jika Bintang (Najm) naik, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. at-Thabrani)

إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ

“Jika Bintang (Najm) terbit pada pagi hari, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri” (HR. Abu Daud)

مَا طَلَعَ النَّجْمُ قَطُّ وَفِي الْأَرْضِ مِنَ العَاهَةِ شَيْئٌ إِلَّا رُفِعَ

Baca Juga: 12 Hari Menuju Bulan Ramadhan, Sudahkah Kamu Bayar Hutang Puasa?

“Tidaklah terbit Bintang (Najm), sementara di bumi tengah dilanda penyakit/virus, melainkan (penyakit/virus) itu diangkat” (HR. Ahmad)

Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab “Badzl al-Ma’un” nya menyatakan (Hal. 369) :

وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف

“Wabah (Tho’un) pada masa lalu, terjadi pada Musim Semi, setelah berakhirnya Musim Dingin. Wabah berakhir di permulaan Musim Panas”.

Baca Juga: Sebelum Memulai Sesuatu, Hendaklah Membaca Bismillah

Perhitungannya seperti ini :

》Penyakit/Virus hilang saat Bintang (Najm) terbit di waktu pagi.
》Waktu pagi yang dimaksud adalah waktu Fajar.
》 Najm (نجم) yang di maksud adalah Bintang Tsurayya (الثريا)
》Pada periode 12 Mei – 6 Juni, Matahari berada di Buruj Tsaur (zodiak Taurus) dan Buruj jawza’ (zodiak Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Tsurayya. Namun, yang muncul pada pagi harinya adalah bintang Syarthin (Alnath) pada tanggal 12 Mei dan Bathin (Allothaim) pada tanggal 25 Mei.

》Tanggal 7 Juni, Matahari berada di Buruj Jawza’ (Gemini), di Manzilah (posisi) Bintang Huq’ah (Alchatay). Pada waktu Fajar, bintang yang terbit (Thali’/Ascendant) adalah Bintang Tsurayya (Alchaomazon)
》Kemunculan Tsurayya pada waktu Fajar ini sekaligus menandakan masuknya Musim Panas (الصيف) dan berakhirnya Musim Semi (الربيع)
》 Waktu Fajar untuk DKI Jakarta pada tanggal 7 Juni 2020 masuk pada pukul 04.44 wib. Sedangkan Tsurayya mulai terbit di Ufuq Timur (Thali’/Ascendant) pada pukul 04.52 wib.

Baca Juga: Inilah Hikmah Mengapa Allah Ciptakan Siang dan Malam

Jadi kapan berakhirnya Wabah Virus Covid-19 ini? Tanggal 7 Juni 2020.

Yakni pada saat Tsurayya terbit atau muncul di pagi hari, di waktu Fajar, yang sekaligus menandai masuknya Musim Panas.

Untuk Indonesia, khususnya yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, adalah masuknya Musim Kemarau.

Namun kemungkinan tanggal 7 Juni, Tsurayya belum bisa terlihat muncul di pagi hari, karena Tsurayya baru saja terpisah dari Matahari. Sehingga masih ada dampak sinar matahari terhadapnya.

Baca Juga: Anjuran Rasulullah SAW Memperbanyak Puasa di Bulan Sya'ban

Waktu yang paling cepat munculnya Tsurayya adalah setelah melewati setengah perjalanannya, yakni 6 hari. Yang itu berarti tanggal 13 Juni.

Tanggal inilah (13 Juni) waktu yang kemungkinan Tsurayya terlihat muncul pada pagi hari atau waktu fajar.

Sekaligus tanggal inilah (13 Juni), virus yang mewabah ini baru (mulai) terangkat dan hilang.

Sabda Sang Baginda pasti benarnya. Yang berpeluang salah adalah perhitungan dan penafsiran saya. Atau keduanya benar, tapi Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang, berkenan menghilangkannya di waktu yang tidak sampai bulan Juni, semoga. (al-Hasib).

Insya Allah.

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: hajinews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah