Terbalut Rindu

- 13 Maret 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi cinta.*
Ilustrasi cinta.* /Pexels

"tapi mukanya kok sama si"

Mereka pun hanya tersenyum malu dengan sambil menikmati alunan gamelan, gong, suling dll yang menciptakan sebuah lagu tradisional dari pelatihan barong tersebut.

Kemudian mereka pulang kerumah masing masing karena hari itu sudah menjelang sore. Keesokan harinya sepulang sekolah, Alena langsung bermain di rumah Liana seperti biasanya, kala itu mereka bermain boneka barbie milik Liana dan mereka membuat janji untuk selalu bersama,  belajar bersama sampai Alena sudah menginjak kelas 4 SD, karena Alena sedang mengincar buku paket Liana untuk segera ia pelajari, padahal pada saat itu Alena masih kelas 2 SD.

Baca Juga: Heboh Corona, Pemerintah Inggris: Tidak Rasional Membatalkan Acara Olahraga di Britania Raya

Seiring berjalannya waktu, kebersamaan mereka dalam suka maupun duka sudah sering kali mereka rasakan, bahkan halang rintang juga sering kali mereka lalui tanpa mengeluh dan putus asa, selalu saja mereka selesaikan masalah masalah itu dengan mudah, tapi tidak untuk kali ini, mungkin sudah terlalu berat untuk bisa ditangani lagi seperti masalah lainnya oleh mereka berdua, hubungan pertemanan mereka yang awalnya terjalin indah melebihi teman bahkan seperti sahabat sampai saudara kini pun sudah tiada berarti lagi bagi mereka berdua.

Masalah yang hanya berawal dari sebuah konflik kecil yang terjadi diantara ibu Alena dan ayah Liana menimbulkan kesalah pahaman pada ibu Liana, sehingga menjadikan awal kehancuran bagi pertemanan mereka berdua, dari konflik itu membuat Liana salah paham dan memutuskan pertemanan mereka berdua secara sepihak.

Pemutusan pertemanan itu terjadi ketika Alena dan Liana mengaji di masjid desanya seperti layaknya anak desa lainnya, tetapi bagi Alena dan Liana di hari itu semuanya berbeda seperti hari biasanya,  dari sebelumnya tidak bertegur sapa dan saat itu juga Liana menambah kekeruhan dalam hubungan pertemanan mereka dengan memberikan sepucuk surat dari sesobek kertas yang Liana gunakan untuk mengaji kepada Alena yang bertuliskan "Alena, pertemanan kita cukup sampai disini saja" diberikan Liana kepada Alena melalui temannya yang lain dan Alena pun tak banyak bicara langsung menjawab dalam sepucuk kertas itu "Kalau ini mau kamu iya sudah aku bisa apa, mending kita sudahi saja pertemanan ini".

Baca Juga: Susah Move on? Ini dia Doa agar Diberi Keteguhan Hati

Hanya dengan sepucuk surat anak kecil itu, berakhirlah sebuah hubungan pertemanan Alena dan Liana yang sudah bertahun tahun mereka jalin dengan penuh rasa kasih dan sayang, rasa yang sudah dilalui berbagai suka dan duka bersama.

Kini mereka berjalan dengan sendirinya tanpa dampingan Liana disamping Alena ataupun sebaliknya.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x