Matinya Bahasa Alaska Terbunuh Teknologi, 20 Lainnya Mengikuti di Akhir Abad ini

21 Januari 2021, 19:45 WIB
Matinya bahasa asli Alaska akibat perkembangan tekonologi dan perkembangan budaya.* /Pixabay/cmccarthy2001/

RINGTIMES BANYUWANGI – Berbagai upaya tengah dilakukan oleh para linguis untuk mempertahankan dan bahasa-bahasa yang terancam punah di ambang pintu kepunahan.

Tak hanya di Indonesia, beberapa bahasa daerah asli suku tertentu di luar negeri seperti Alaska juga dilindungi.

Naasnya, Bahasa Eyak yang menjadi bahasa asli suku Alaska telah kehilangan penuturnya. Sejak 21 Januari 2008 lalu, bahasa ini telah mati akibat terbunuh teknologi.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Selain Bahasa Eyak, 20 bahasa asli Alaska lainnya juga tengah berada di kondisi yang mengkhawatirkan. Para ahli Linguis mengatakan jika 20 bahasa asli Alaska akan mengikuti kematian Bahasa Eyak di akhir abad ini karena kehilangan penuturnya.

Selain Bahasa Eyak, masih ada 16 bahasa asli Alaska yang juga terancam kepunahannya akibat kehilangan penutur seiring dengan perkembangan tekonologi, percampuran budaya, hingga tradisi.

Han, Haida, Eyak, Tanana, Tlingit, Dena'ina, Ahtna, Tanaina, Ingalik, Holikachuk, Tsimshian, Koyukon, Kuskokwim atas, Tanana atas, Kutchin, dan Aleut adalah daftar bahasa yang digunakan oleh beberapa suku asli di Alaska yang terancam punah.

Baca Juga: Eyak, Bahasa Asli Alaska Dinyatakan Punah Sejak 21 Januari 2008 Lalu

Hamper mati, namun beberapa bahasa asli Alaska tersebut ternyata masih diucapkan meskipun hanya oleh segelintir orang.

Perkembangan teknologi mempengaruhi bahasa suku tertentu, termasuk Alaska ini sehingga tidak digunakan oleh orang-orang yang lebih muda dari 20, atau 30, atau bahkan 50 tahun seperti yang dikatakan latimes.com.

Kelompok bahasa Eskimo seperti Yupik, Yup'ik Tengah, Yupik Siberia, dan Inupiat tetap digunakan secara luas oleh ribuan penduduk asli di bagian utara dan barat Alaska. 

Meskipun lebih sedikit risikonya, mereka juga telah terpapar oleh budaya dominan berbahasa Inggris yang datang bersama terknologi yang membuat akulturasi budaya sejak tahun 1800-an.

Baca Juga: Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Lengkap Disertai Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Selanjutnya, para pakar Bahasa Alaska juga menyatakan bahwa mereka tengah darurat bahasa pada 2018 lalu yang disampaikan pada alaskapublic.org.

Mereka menyatakan bahwa negara benar-benar mendeklarasikan darurat linguistic akibat hilangnya penurut asli Bahasa Alaska.

Dalam sebuah konferensi pers, Gubernur Walker dan Dewan Pelestarian Bahasa Asli Alaska menyatakan jika sebagian besar dari 20 bahasa asli Alaska dinyatakan tengah berada di ujung kehidupan dan diperkirakan akan punah di akhir abad ini.

Salah satu yang paling miris adalah Bahasa Eyak, ketika ditinggal mati oleh penutur terkahirnya Marie Smith Jones pada 21 Januari 2008 lalu.

Baca Juga: Lagu Bahasa Kalbu Sedang Trending di Twitter, Berikut Liriknya

Dia adalah kepala suku Indian Eyak di Alaska, yang menjadi satu-satunya penutur Bahasa Eyak di akhir abad ini. Ia menjadi orang terakhir yang benar-benar fasih menggunakan Bahasa Eyak yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi saat ini semakin mempercepat perubahan tradisi akibat gradasi budaya yang berimbas pada akulturasi budaya hingga pada akhirnya teknologilah yang membunuh tradisi, budaya, hingga bahasa.

Teknologi yang berkembang di seluruh dunia memaksa kita untuk menggunakan Bahasa Inggris, hal ini yang kemudian mempengaruhi semua orang untuk memilih Bahasa Inggris dibandingkan bahasa asli mereka.***

 

 

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Los Angeles Times

Tags

Terkini

Terpopuler