Penyebab Banyaknya Wanita Transgender atau ‘Kathoey’ di Thailand

22 Januari 2021, 18:15 WIB
Agama dan kepercayaan Budha menjadi salah satu penyebabkan banyaknya wanita transgender di Thailand karena menganggap sebagai bentuk reinkarnasi mereka.* /pexels/sharonmccutcheon/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kathoey merupakan penyebutan bagi wanita transgender di Thailand. Kathoey atau ledyboy merupakan waria yang banyak sekali ditemukan di Thailand.

Tak main-main, wanita transgender di Thailand hampir tidak bisa dibedakan dengan wanita yang sesungguhnya alias nyaris sempurna.

Bahkan kelompok transgener di Thailand memiliki komunitas besar yang sedang memperjuangkan haknya untuk diakui oleh pemerintah Thailand.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Tak seperti di Indonesia, waria merupakan aib bagi keluarganya tetapi tidak dengan di Thailand. Kathoey mereka anggap sebagai wanita kedua di Thailand.

Wah, mengapa bisa begitu ya?

Masyarakat di Thailand, khususnya yang tinggal di kota-kota besar menganggap kathoey ini sebagai wanita kedua karena toleransinya yang cukup besar.

Bangkok, salah satu kota terbesar di Thailand yang menjadi pusat komunitas transgender di Thailand. Di sana, mereke tidak malu mengakui dirinya sebagai transgender dan menjalani kehidupannya selayaknya orang biasa.

Baca Juga: Aksi Kocak Lisa BLACKPINK Nari Dance Crab yang Tren di Thailand, Bikin BLINK Tertawa

Bahkan, beberapa kontes kencantikan untuk mendukung kathoey ini juga sudah banyak dilakukan, ya meskipun Undang-undang tentang hak asasi dan perlindungan transgender di Thailand dulunya belum juga ada.

Agama dan kepercayaan menjadi salah satu kunci banyaknya populasi komunitas ini. Lebih dari 95 persen populasi masyarakat di Thailand mempraktikkan Buddhisme Theravada.

Penganut Budha menganggap komunitas ini sebagai seseorang yang telah direinkarnasi dan melakukan banyak kesahalan di kehidupan masa lalu mereka. Maka menjadi transgender adalah penebusan dosa di masa lalu mereka.

Dengan begitu, toleransi masyarakat umum pada komunitas transgener di Thailand sangatlah besar. Bahkan pertunjukkan yang dilakukan oleh kelompok kathoey ini menjadi pertunjukkan yang memiliki daya tarik tinggi.

Baca Juga: Semakin Tegang, Demo di Thailand Dibalas Meriam Air oleh Aparat Kepolisian

Meski demikian, Agama Budha di Thailand tidak serta-merta membiarkan mereka begitu saja. Agama mereka tetap merangkul dan membantu bagi mereka yang ingin kembali menjadi pria seutuhnya secara perlahan.

Sejak September 2015, kesetaraan gender telah diberlakukan di Thailand untuk melindungi komunitas kathoey ini dari penindasan dan kejahatan lainnya.

Negera telah membuat keputusan dan langkah yang besar dengan mengeluarkan Undang-undang yang mendukung komunitas transgender ini di Thailand.

Tak hanya itu, Thailand bahkan menjadi tuan rumah bagi Miss Internation Queen yang mendukung program transgender dengan kontes kecantikan di dunia yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman theculturetrip.com pada 22 Januari 2021.

Baca Juga: Raja Thailand Didesak Pulang dari Jerman, Situs Petisi Diblokir Pemerintah Thailand

Komunitas transgender memiliki kehidupan yang ramah dengan kehidupan malam yang mengasyikan di Bangkok. Terdapat beberapa tempat-tempat dan fasilitas yang digunakan oleh para kathoey ini menikmati hidupnya.

DJ Station merupakan salah satu klub gay terbesar di Asia, dan di sana mereka menampilkan pertunjukkan cabaret yang luar biasa.

Selain itu  ada juga Maggie Choo yang mengadakan pesta gay setiap hari Minggu. Kabaret Tearer Playhouse juga tak kalah menarik karena menampilkan pertunjukkan transgender yang menakjubkan.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Culture Trip

Tags

Terkini

Terpopuler