Sejarah Agung Wilis, Ditangkap di Banyualit Setelah Dikhiatani Mas Weka

24 Mei 2021, 00:16 WIB
Ilustasi Kapal VOC di Banyualit /commons.wikimedia.org/

RINGTIMES BANYUWANGI – Nama Banyualit (sekarang Blimbingsari) Banyuwangi disebut dalam rangkaian Perang Wilis pada tahun 1767-1768.

Enam bulan setelah kedatangan VOC di Blambangan, tepatnya pada 29 September 1767, Pangeran Agung Wilis Kembali dari Bunutin-Bali dan berlabuh di Pantai Grajagan.

Saat Pangeran Agung Wilis datang, rakyat Blambangan masih menyelesaikan pembangunan loji dan benteng VOC di Banyualit secara paksa.

Kedatangan Agung Wilis di Pantai Grajagan ternyata tidak diketahui VOC Belanda.

Baca Juga: Pertempuran di Benteng Banyualit dan Ekspedisi Militer VOC di Banyuwangi

Kelengahan VOC dimanfaatkan oleh Pangeran Wilis untuk menggalang kekuatan pengikutnya dan mengumpulkan senjata yang telah dibeli dari Inggris.

Hanya dalam waktu beberapa hari, tepatnya pada Februari 1768, pengikut Agung Wilis telah berjumlah 6 Ribu orang.

Setelah beberapa kali melakukan perlawanan terhadap pasukan VOC di Banyualit. Gezaghebber J.E.C. a Groen dan pasukannya menggempur Ulu Pangpang dan Arja Blambangan.

Setelah 10 hari digempur habis-habisan oleh pasukan VOC, pada 28 Mei 1786, Arja Blambangan takhluk dan kekuatan pasukan Pangeran Wilis semakin melemah.

Kekalahan pasukan Blambangan diperparah dengan pengkhianatan Mas Weka yang memihak VOC Belanda.

Baca Juga: Kedatangan VOC Belanda di Banyuwangi Mendarat di Pelabuhan Banyualit

Mas Weka secara diam-diam meninggalkan basis pertahanan pasukan Agung Wilis dan membocorkan kepada Van Rijke.

Saat itu, VOC mengepung Desa Blimbing dari darat dan laut. Perang dahsyat itu menyebabkan ratusan pasukan Jagabela dan rakyat Blambangan tewas.

Dengan siasat licik yang diterapkan oleh VOC Belanda, akhirnya Pangeran Agung Wilis dan Mas Setra Adi tertangkap di sebelah barat Desa Blimbing (Sekarang menjadi Desa Blimbingsari) dan kemudian dibawa ke Surabaya untuk diadili.

Tertangkapnya Agung Wilis ternyata sudah direncanakan dan diatur secara matang oleh Mas Weka.

Pemerhati Sejarah Blambangan, Aji Ramawidi menjelaskan, Banyualit merupakan pelabuhan internasional kerajaan Blambangan yang beroperasi sejak pembukaan Macanputih sebagai Ibukota Blambangan pada tahun 1655.

Baca Juga: Mengenang Kisah dan Fakta Pilu di Balik Fenomena Ninja di Banyuwangi

“Sejarah Banyualit berlanjut saat kekalahan Blambangan dari VOC pada tahun 1767-1768,” jelasnya, Minggu, 23 Mei 2021.

Aji Ramawidi menambahkan, Fungsi Banyualit sebagai pelabuhan internasional berakhir setelah tertangkapnya Pangeran Wilis.

VOC memindahkan pelabuhan internasional Blambangan di Ulu Pangpang (Muncar) hingga tahun 1774.

“Selanjutnya penjajah memindahkan pelabuhan utamanya ke Banyuwangi kota, yakni Boom,” pungkasnya.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler