Dibalik Keberhasilan Penaklukan Konstantinopel dan Sejarah Singkat Hagia Sophia

23 Juli 2020, 14:35 WIB
HAGIA Sophia kembali menjadi masjid lagi .* /AFP Photo/Ozan KOSE //AFP Photo/Ozan KOSE/

RINGTIMES BANYUWANGI - Konstantinopel adalah ibukota kekaisaran Romawi yang mempunyai kejayaan pada abad pertengahan, Konstantinopel didirikan di atas situs kota Bizantium oleh kaisar Romawi Konstantinus I dan diresmikan pada abad ke 330.

Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di dunia di kala itu, kota ini terkenal dengan pertahanannya yang sangat kuat, beberapa bangsa di dunia mencoba menaklukkan kota ini namun dengan kekuatan pertahanannya Konstantinopel aman dari serangan musuh.

Terletak di sebuah perbukitan Tanjuk Emas dan laut Marmara dengan tembok megah yang mengelilingi kota ini serta sebuah rantai raksasa yang membentang di pelabuhan Tanjuk Emas, serta penjagaan kapal-kapal prajurit membuat pertahanan Konstantinopel sulit di tembus.

Baca Juga: Pemerintah Bantul Tawarkan Tiga Lokasi untuk Kawasan Industri

Meskipun demikian pada masa perang salib ke 4 yang terjadi pada tahun 1204 konstantinopel berhasil diduduki oleh pasukan tentara salib.

Para pemimpin Islam mulai dari Muawiyah bin Abi Sufyan RA hingga Khalifah Harun al-Rasyid berusaha menaklukan kota ini selama kurang lebih delapan abad, Namun semua usaha itu gagal.

Konstantinopel berhasil ditaklukan umat Islam pada penyerbuan yang dipimpin oleh Mohammad al-Fatih, ini merupakan pencapaian yang sangat besar bagi umat Islam.

Baca Juga: Dapat Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak, Berikut Khasiat Teh Hijau pada Kecantikan

Pada tahun 1453 saat menaklukkan konstantinopel Mohammad al-Fatih membawa kurang lebih 200.000 tentara, kereta api artileri dan 320 kapal. "Dalam buku A study of History karya Arnold J. Toynbee".

Kapal-kapal itu membentuk formasi bulan sabit untuk menghadang bala bantuan Konstantinopel dari laut. Setelah itu Mohammad al-Fatih mengerahkan pasukannya untuk mengangkat kapal-kapalnya yang lebih ringan ke darat menuju bagian Utara pelabuhan Tanjuk Emas, dengan rute kurang lebih satu mil menggunakan kayu.

Konstantinopel akhirnya berhasil ditaklukan setelah 57 hari pengepungan. "Dalam buku The Evolution of Sea Power karya Silburn P. A. B."

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Simak Adab dan Cara Berpakaian Laki-laki dalam Islam

Setelah penaklukan konstantinopel Mohammad al-Fatih memindahkan ibukota Utsmani dari Edirne ke Konstantinopel.

Pasca Konstantinopel jatuh, para penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, Mohammad al-Fatih memberikan perlindungan kepada semua penduduk dan akhirnya mengubah Hagia Sophia yang semula katedral Ortodoks menjadi masjid.

Hagia Sophia adalah sebuah bangunan besar yang didirikan pada tahun 537 atas perintah kaisar Romawi Timur Yustinianus I, yang digunakan sebagai katedral Ortodoks.

Sejarah pengalihan fungsi Hagia Sophia tidak hanya terjadi sekali. Hagia Sophia sejak awal didirikannya smpai sekarang telah mengalami lima kali alih fungsi.

Baca Juga: Inilah Contoh 5 Ide Usaha Modal kecil yang Menguntungkan dan Laris Manis

  1. Pada tahun 1204-1261 Hagia Sophia dialih fungsikan menjadi katedral Katolik Roma pada saat penaklukan yang dilakukan oleh tentara salib.
  2. Pada tahun 1261-1453 kembali menjadi katedral Ortodoks Yunani.
  3. Pada tahun 1453-1931 dialih fungsikan menjadi masjid kekaisaran pada masa penaklukan Konstantinopel oleh umat Islam.
  4. Pada tahun 1935-2020 dialih fungsikan menjadi museum atas perintah presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Attaturk, ketika kesultanan Utsmaniyah berubah menjadi republik.
  5. Pada awal Juli tahun 2020 presiden turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Hagia Sophia akan kembali dibuka untuk ibadah umat Muslim.

Baca Juga: Inilah Kenyataan Dibalik Pencairan Gaji Ke-13

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari pikiran-rakyat.com, keputusan presiden Turki itu menuai kontroversi, beberapa pemimpin umat Kristiani menentang keputusan Turki. Uskup Hilarion yang mengepalai departemen Gereja Ortodoks Rusia menggambarkan sebagai 'pukulan bagi kekristenan global'.

Presiden Turki menolak kecaman seluruh dunia atas keputusan Turki, Menurut presiden, dibukanya Hagia Sophia sebagai masjid dapat menjadi salah satu cara menghilangkan Islamophobia di Turki.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler