Agama dan kepercayaan menjadi salah satu kunci banyaknya populasi komunitas ini. Lebih dari 95 persen populasi masyarakat di Thailand mempraktikkan Buddhisme Theravada.
Penganut Budha menganggap komunitas ini sebagai seseorang yang telah direinkarnasi dan melakukan banyak kesahalan di kehidupan masa lalu mereka. Maka menjadi transgender adalah penebusan dosa di masa lalu mereka.
Dengan begitu, toleransi masyarakat umum pada komunitas transgener di Thailand sangatlah besar. Bahkan pertunjukkan yang dilakukan oleh kelompok kathoey ini menjadi pertunjukkan yang memiliki daya tarik tinggi.
Baca Juga: Semakin Tegang, Demo di Thailand Dibalas Meriam Air oleh Aparat Kepolisian
Meski demikian, Agama Budha di Thailand tidak serta-merta membiarkan mereka begitu saja. Agama mereka tetap merangkul dan membantu bagi mereka yang ingin kembali menjadi pria seutuhnya secara perlahan.
Sejak September 2015, kesetaraan gender telah diberlakukan di Thailand untuk melindungi komunitas kathoey ini dari penindasan dan kejahatan lainnya.
Negera telah membuat keputusan dan langkah yang besar dengan mengeluarkan Undang-undang yang mendukung komunitas transgender ini di Thailand.
Tak hanya itu, Thailand bahkan menjadi tuan rumah bagi Miss Internation Queen yang mendukung program transgender dengan kontes kecantikan di dunia yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari laman theculturetrip.com pada 22 Januari 2021.
Baca Juga: Raja Thailand Didesak Pulang dari Jerman, Situs Petisi Diblokir Pemerintah Thailand
Komunitas transgender memiliki kehidupan yang ramah dengan kehidupan malam yang mengasyikan di Bangkok. Terdapat beberapa tempat-tempat dan fasilitas yang digunakan oleh para kathoey ini menikmati hidupnya.