Penduduk kota bahkan beranjak satu-persatu menuju pedesaan untuk mencari makanan dan membeli makanan langsung ke para petani dengan sistem barter.
Tak berhenti di situ, berbagai bantuan yang datang untuk negara tersebut bahkan dihentikan dengan paksa oleh Jerman.
Hingga pada akhir musim dingin, penduduk kota Belanda semakin banyak yang lemah, jatuh sakit, dan meninggal dunia.
Krisis pangan yang melanda Belanda mulai mendapatkan titik terang ketika berbagai bantuan datang dengan ijin khusus dari Jerman.
Ketika musim dingin hampir berakhir, bala bantuan dari Inggris, Portugis, Swedia berdatangan menjatuhkan makanan di langit Belanda dengan pesawat.
Baca Juga: Profil Marc Klok: Pemain Tampan Asal Belanda yang Sah Jadi WNI
Meski krisis kelaparan telah mendapat titik terang, tetapi kesehatan dan pasar bebas tak begitu saja mereka dapatkan.
Gambaran kemisikan, kekurangan gizi dan kelaparan masih tampak saat anak-anak kecil terlihat begitu kering dan kurus.***