Sejarah NU 'Nahdlatul Ulama', Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

- 31 Januari 2021, 13:30 WIB
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). /NU/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Nahdlatul Ulama merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia.

Nahdlatul ulama, atau yang biasa dikenal sebagai NU merupakan organisasi yang didirikan oleh 2 tokoh islam ternama, yaitu Kiai Hasyim Asy’ari, dan Abdul Wahab Chasbullah.

Organisasi islam ini, didirikan pada tanggal 31 Januari 1926, yang memiliki tujuan dalam lingkup keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan sosial yang berlandaskan Islam.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube PEGAWAI MUSLIM pada 31 Januari 2021, pendirian organisasi ini, digagas oleh para kyai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di kediaman K.H Wahab Chasbullah, di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, Pesawat NASA ‘Challenger’ Meledak 73 Detik Setelah Lepas Landas

Selain itu, pertemuan tersebut merupakan prakarsa dari K.H Hasyim Asy’ari, yang membahas tentang upaya agar Islam tradisional di Indonesia perlu dipertahankan.

Hal itu, membuat beliau merasa perlu membentuk suatu organisasi yang dapat dijadikan sebagai wadah untuk mewujudkan hal itu.

Namun, upaya semacam itu sebenarnya sudah pernah dirintis oleh Kiai Wahab sebelumnya bersama dengan K.H Mas Mansur.

Kemudian, Kiai Wahab mendirikan Nahdlatul Wathan yang memiliki arti kebangkitan tanah air, pada tahun 1914.

Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagagakan wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yaitu paham Ahlisunnah Wal Jama’ah.

Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh, Berikut Sejarah dan Keutamaannya

Tidak hanya itu, NU merupakan salah satu organisasi pribumi yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan, yang lahir di masa penjajahan.

Pada dasarnya, merupakan perlawanan terhadap penjajah, dan hal ini didasarkan berdirinya NU dipengaruhi oleh kondisi politik dalam dan luar negeri, sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakkan organisasi dalam menjawab kepentingan nasional, dan lingkup Islam.

Akibat penjajahan yang terjadi, membuat kesadaran rakyat pribumi tergugah untuk memperjuangkan dan mempertahankan martabat bangsa, melalui pendidikan dan organisasi.

Gerakan yang muncul pada tahun 1908 tersebut, dikenal sebagai kebangkitan Nasional.

Karena hal tersebut, kemudian hal ini memprakarsai munculnya berbagai organisasi-organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan, dan pembebasan.

Baca Juga: Hari Ini Dalam Sejarah, Tragedi Maut Kecalakaan Tugu Tani pada 22 Januari 2012

Merespon hal tersebut, Nahdlatul Wathan dibentuk pada tahun 1916, dan kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar, atau yang biasa dikenal sebagai Nahdlatul Fikri.

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, politik, dan keagamaan kaum santri, kemudian didirkan Nahdlatul Tujjar.

Nahdlatul Tujjar merupakan serikat yang dijadikan sebagai basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat Indonesia.

Berasal dari munculnya berbagai komite, dan organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc. Hal ini dirasa perlu untuk membuat organisasi yang mampu mencakup secara keseluruhan, dan sistematis.

Setelah berkoordinasi dengan berbagai kiai, karena tidak terakomodir kiai dari kalangan tradisional untuk mengikuti konferensi Islam Dunia yang ada di Indonesia dan Timur Tengah, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk Nahdlatul Ulama, pada tanggal 16 Rajab 1934 Hijriah.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah