Baca Juga: Keutamaan Sedekah Subuh Menurut Syekh Ali Jaber, Pembuka Pintu Rezeki
Di salah satu riwayat dikatakan bahwa julukan itu diberikan langsung oleh Nabi Muhammad Saw, melalui mimpi.
Nasab Baha’ Walad dari jalur ayah bersambung kepada Khalifah Abu Bakar al-Shiddiq.
Ibu beliau bernama Mu’mine Khatun yang memiliki ikatan darah dengan raja-raja Khawarizmi.
Pada tahun 616 atau 617 H, di mulailah perjalanan panjang keluarga Maulana rumi ke Konya, seiring dengan gempuran tentara Moghul ke kota-kota Khurasan.
Baca Juga: Sejarah NU 'Nahdlatul Ulama', Organisasi Islam Terbesar di Indonesia
Beberapa versi riwayat yang tidak begitu valid menjelaskan perjalanan Baha’ Walad dan putranya Maulana Rumi menuju kota Arzanjan di negara Armenia.
Mereka juga pernah singgah dalam waktu lama di kota Ak-Shahr (Aksehir), Malta, dan Laranda, yang menjadi tempat wafatnya ibunda Maulana Rumi.
Di tempat ini pula Maulana Rumi menikah dengan Jauhar Khatun dan dikaruniai anak yang bernama Sultan Walad.
Perjalanan Baha’ Walad dan putranya sampai di kota Konya pada tahun 626 H/1229 M dan di sambut oleh Sultan Seljuk Romawi, Alaludin Kaiqubah.