Baca Juga: Kedatangan VOC Belanda di Banyuwangi Mendarat di Pelabuhan Banyualit
Mas Weka secara diam-diam meninggalkan basis pertahanan pasukan Agung Wilis dan membocorkan kepada Van Rijke.
Saat itu, VOC mengepung Desa Blimbing dari darat dan laut. Perang dahsyat itu menyebabkan ratusan pasukan Jagabela dan rakyat Blambangan tewas.
Dengan siasat licik yang diterapkan oleh VOC Belanda, akhirnya Pangeran Agung Wilis dan Mas Setra Adi tertangkap di sebelah barat Desa Blimbing (Sekarang menjadi Desa Blimbingsari) dan kemudian dibawa ke Surabaya untuk diadili.
Tertangkapnya Agung Wilis ternyata sudah direncanakan dan diatur secara matang oleh Mas Weka.
Pemerhati Sejarah Blambangan, Aji Ramawidi menjelaskan, Banyualit merupakan pelabuhan internasional kerajaan Blambangan yang beroperasi sejak pembukaan Macanputih sebagai Ibukota Blambangan pada tahun 1655.
Baca Juga: Mengenang Kisah dan Fakta Pilu di Balik Fenomena Ninja di Banyuwangi
“Sejarah Banyualit berlanjut saat kekalahan Blambangan dari VOC pada tahun 1767-1768,” jelasnya, Minggu, 23 Mei 2021.
Aji Ramawidi menambahkan, Fungsi Banyualit sebagai pelabuhan internasional berakhir setelah tertangkapnya Pangeran Wilis.
VOC memindahkan pelabuhan internasional Blambangan di Ulu Pangpang (Muncar) hingga tahun 1774.