Misteri Peci Miring Bung Karno, Ada Alasan di Baliknya

- 31 Mei 2021, 10:00 WIB
Alasan Bung Karno selalu pakai peci miring
Alasan Bung Karno selalu pakai peci miring /Instagram @tukangkelir/

RINGTIMES BANYUWANGI – Jika diamati, Bung Karno kerap mengenakan peci hitam yang posisinya selalu miring.

Ternyata hal ini berkaitan dengan kejadian yang dialami Bung Karno di Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Sejak dulu, Bung Karno sering mengajak teman-temannya, seperti Dokter Soetomo, R. Sosrokartono (kakak kandung R.A. Kartini), dan Muso untuk bermain di desa tersebut.

Baca Juga: Presiden Soekarno Dikawal Yakuza, Awal Pertemuan dengan Ratna Sari Dewi

Pohon Beringin yang berada di Desa Pojok tersebut, dijadikan Bung Karno sebagai tempat bermain dengan teman-temannya.

Suatu hari, Bung Karno mengalami kejadian apes.

Saat bermain memanjat pohon Beringin tersebut, Bung Karno terjatuh hingga menyebabkan luka di jidatnya.

Pohon Beringin itu telah tumbang karena diterjang angin sekitar tahun 1970-an.

Lokasi pohon Beringin tersebut dijadikan tempat berdirinya tiang bendera.

Baca Juga: 7 Ucapan Soekarno yang Mengguncang Dunia

Setiap ada perayaan hari besar nasional, selalu ada upacara di Ndalem Pojok.

Jadi, alasan Bung Karno memakai peci selalu miring adalah untuk menutupi lukanya akibat jatuh dari pohon Beringin tersebut.

Bung Karno juga sering membawa tongkat komando kemana-mana.

Ada yang menduga bahwa tongkat tersebut sakti, dan merupakan ageman Bung Karno.

Baca Juga: Isi Surat Cinta Bung Karno untuk Istrinya, ‘Wanita Jantung Hatiku’

Salah satu yang penasaran dengan tongkat tersebut adalah Fidel Castro.

“Apakah tongkat ini sakti seperti miliki kepala suku Indian?” tanyanya, dikutip dari buku Soekarno Poenja Tjerita karya @SejarahRI, Senin 31 Mei 2021.

Bung Karno yang mendengar pertanyaan tersebut langsung tertawa.

Diketahui, Bung Karno memiliki tiga tongkat komando yang selalu digunakannya dalam situasi yang berbeda-beda.

Baca Juga: Gara-gara Bung Karno, Polisi Belanda Pikul Sepeda Onthel di Sawah

Satu tongkat dibawa untuk bertemu jenderal, satu tongkat lagi untuk pergi ke luar negeri, dan tongkat lainnya dibawa ketika berpidato.

Ketika ditanya untuk apa tongkat-tongkat tersebut, Bung Karno hanya menjawab untuk aksesori semata.

“Itu hanya kayu biasa yang kugunakan sebagai bagian dari penampilanku, sebagai pemimpin dari sebuah negara besar,” kata Bung Karno kepada Cindy Adams.

Baca Juga: Kisah Menggetarkan Hati Bung Karno di Bengkulu Selama Masa Pengasingannya

Menurut Cindy Adams, Bung Karno memang pandai dalam menjaga penampilannya untuk terlihat tampan.

Menurut Bung Karno, hal itu penting karena ia seorang komandan tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, rakyat membutuhkan simbol otoritas sebagai panutan.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah