Baca Juga: Banjir Bandang Bondowoso : Kami Tidak Mengira Separah Ini
Yang justru menunjukkan bahwa Istana Timur atau Kedhaton Wetan ternyata hanya salah satu istana di dalam kompleks Kotaraja Trowulan sendiri. Istana yang dimiliki oleh Bhre Wengker Wijayarajasa Dyah Kudamerta.
Jadi istana timur tersebut sebenarnya ada di Pamotan Sidoarjo atau hanya sebuah istana dalam kompleks Kotaraja Trowulan sendiri? Atau jangan-jangan justru ada di Bungkulan Bali? Hehe…tentu tidak. Mungkin malah Trowulan itu sendiri yang dimaksud oleh berita China sebagai istana timur atau Kedhaton Wetan.
Setidaknya demikianlah pendapat Peter Amiot dan G. Schlegel.Dua orang sejarawan yang telah menyusun literatur China kuno pada 1800an itu berpendapat bahwa Tu-Ma-Pan adalah gelar atau ejaan China untuk Raja Jawa di sebelah barat di Sunda. Sehingga otomatis Put-Ling-Ta-Ha adalah gelar atau ejaan dari Raja Jawa di sebelah timur di Majapahit sendiri.
Jika benar begitu maka anak buah Laksamana Cheng Ho yang tewas saat terjadi perang itu sebenarnya justru sedang berada di Istana Trowulan.
Lagi pula, bukankah konflik antara Sunda dan Jawa sudah banyak diyakini kebenarannya sejak peristiwa Bubat tahun 1358 M atau 19 tahun sebelum utusan Jawa datang ke China tahun 1377? Tapi masak iya Sunda menyerang Majapahit?.
Ah, entahlah…