Sejarah Siddharta Gautama, Pendiri Agama Buddha yang Dilahirkan Sebagai Anak Raja

- 6 Januari 2022, 14:32 WIB
Berikut ini sejarah Sidharta Gautama, pendiri Agama Buddha yang ternyata anak raja India Utara, lereng pegunungan Himalaya.
Berikut ini sejarah Sidharta Gautama, pendiri Agama Buddha yang ternyata anak raja India Utara, lereng pegunungan Himalaya. /Vladimir Maliutin/Pexels//

RINGTIMES BANYUWANGI - Ketahui sejarah Siddharta Gautama yang merupakan pendiri agama Buddha dan dilahirkan sebagai anak raja. 

Agama Buddha dibawa oleh Siddharta Gautama yang merupakan anak Raja Suddhodana, seorang raja Kapilawastu (India Utara), letaknya di lereng pegunungan Himalaya. 

Sejarah Siddharta Gautama dalam mengajarkan agama Buddha bermula ketika dia merasa gelisah dan memilih bertapa. 

Baca Juga: Mengenal Sejarah Kota Lama Semarang, Bangunan Cantik yang Wajib Dikunjungi

Dilansir dari buku India Kuno oleh Maryani pada Kamis, 6 Januari 2022, Siddharta menerima pelajaran yang layak sebagaimana kaum bangsawan India di usia dewasanya. 

Dia dilatih persenjataan dan berkuda, sedangkan pelajaran agamanya, diterima dari para Brahmana yang pandai, arif, dan bijaksana. 

Raja Suddhodana sendiri berasal dari Suku Sakya yang terkenal dengan keberaniannya. 

Baca Juga: Sejarah Tanaman Hias Terrarium, Ciptakan Nuansa Penenang Pikiran

Suatu hari Siddharta meninggalkan istana dan berjalan-jalan di tengah penduduk Kapilawastu yang kemudian mempengaruhi jiwanya. 

Pertama, ia bertemu seorang kakek yang berusia lanjut, kemudian seseorang yang berpenyakit kusta, dan terakhir bertemu dengan pembawa mayat. 

Sidharta merasa gelisah dan menyadari bahwa masih ada banyak sekali penderitaan di bumi. Kemudian Siddharta bertemu dengan seorang pertapa yang berwajah tenang, suci, dan bersih.

Baca Juga: Sejarah Coklat Masuk ke Indonesia, Kualitasnya Sudah Diakui Dunia

Pertemuannya dengan pertapa tersebut tanpa disadari membuat hatinya tenang dan tidak lagi gelisah.

Setelah kejadian tersebut, Siddharta memutuskan untuk melepaskan semua pakaian kebesarannya dan mengenakan baju pertapa. 

Selama bertahun-tahun, Sidharta menjadi pertapa dan mendapat jawaban atas semua kegelisahannya dan dia pun menjadi Buddha, yang artinya orang yang telah tahu. 

Baca Juga: Sejarah Patung Serigala Lupa Capitolina dan Cikal bakal Terbentuknya Kota Roma

Dalam pandangan Buddha yang menjadi sumber penderitaan setiap makhluk bernyawa adalah kehendaknya untuk hidup. 

Oleh sebab itu, manusia selalu dilahirkan kembali ke dunia sesuai dengan perbuatannya di kehidupan sebelumnya. 

Seseorang yang selama hidupnya berbuat jahat maka dia akan dilahirkan kembali ke dunia sebagai orang susah. 

Baca Juga: Sejarah Gitar Gibson, Legenda yang Nasibnya Kini Menyedihkan

Sebaliknya, jika dia berbuat baik, maka akan dilahirkan kembali ke dunia dalam keadaan yang baik pula. 

Buddha juga percaya, setiap kali manusia dilahirkan kembali ke dunia, maka dia akan menjalani berbagai macam penderitaan. 

Selanjutnya, dalam pandangan Buddha untuk terlepas dari penderitaan tersebut, manusia harus memiliki isi hati yang suci, meliputi kejujuran, kebaikan, dan melepaskan diri dari segala sifat keduniawian. 

Baca Juga: Sejarah Patung Serigala Lupa Capitolina dan Cikal bakal Terbentuknya Kota Roma

Itulah sejarah Siddharta Gautama yang perlu diketahui.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x