Masjid Al-Aqsa Diburu Israel Karena Haikal Sulaiman, Berikut Fakta Peninggalan Nabi Tersebut

- 3 Agustus 2020, 08:00 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Sejak tahun 2018, terdengar kabar bahwa tentara Israel hendak menghancurkan Masjid Al-Aqsa disebabkan oleh Haikal Sulaiman (Bait Salomo) yang dipercaya terdapat di sepanjang area masjid yang menjadi kiblat pertama umat Isam tersebut.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari templemount.org, sebuah situs yang menjelaskan secara detil perkiraan sejarawan Israel tentang Haikal Sulaiman, bangunan tersebut dibangun sejak Raja David(Nabi Daud) untuk umat Yahudi beribadah dan mengorbankan persembahan.

Menurut mereka, Raja Salomo(Nabi Sulaiman) kemudian merealisasikan niat Raja David untuk membangun Gunung Kuil Yahudi pertama.(1 Chronicles 22:14-15, 28:11-20).

Baca Juga: Rindu, Buka Google Maps Wanita Ini Melihat Sosok Ibunya yang Meninggal 4 Tahun Lalu

Kuil tersebut dipercaya oleh berbagai sumber sebagai tempat Abraham(Nabi Ibrahim) diperintahkan untuk mengorbankan Isaac(Nabi Ismail).

Orang Yahudi percaya, Kuil tersebut merupakan zona paling suci tempat kehadiran Tuhan. Berikut kutipan Alkitab yang menjadi kepercayaan agama Yahudi;

When Solomon had ended his prayer, fire came down from heaven and consumed the burnt offering and the sacrifices, and the glory of the LORD filled the temple. And the priests could not enter the house of the LORD, because the glory of the LORD filled the LORD's house. When all the children of Israel saw the fire come down and the glory of the LORD upon the temple, they bowed down with their faces to the earth on the pavement, and worshiped and gave thanks to the LORD, saying, "For he is good, for his steadfast love endures for ever." (2 Chronicles 7:1-3).

Baca Juga: Heboh, Klaim Obat Herbal Antibodi Covid-19 Ini, Bisa Sembuhkan Pasien dalam 3 Hari

'Ketika Sulaiman selesai berdoa, api datang dari surga dan melahap persembahan yang dibakar dan dikorbankan, dan cahaya Tuhan memenuhi kuil tersebut. Dan Imam tidak dapat masuk ke rumah Tuhan, karena Tuhan telah memenuhi rumah tuhan. Ketika seluruh keturunan Israel melihat api turun dan cahaya Tuhan berada di kuil tersebut, mereka membungkukkan wajah ke lantai, dan beribadah serta berterimakasih pada Tuhan dengan mengucapkan,"Karena dia baik, karena cintanya yang teguh bertahan selamanya".'

Dalam situs tersebut dinyatakan bahwa pondasi bangunan yang terbuat dari bebatuan berbentuk lima segiberada tepat di bawah Dome of the Rock atau Kubah Shakhrah hingga Jami' Al-Aqsa.

Berdasarkan sejarah Islam, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, Haikal Sulaiman merupakan masjid yang didirikan Nabi Sulaiman yang dilengkapi tempat menyembelih hewan kurban. Masjid tersebut digunakan untuk menjalankan agama tauhid.

Baca Juga: Inilah Rekomendasi HP Oppo Terbaru di Tahun 2020 Beserta Spesifikasinya

Pada tahun 539 SM, Haikal Sulaiman dihancurkan untuk pertama kalinya, dan pada tahun 72 SM, Baitul Maqdis dibangun kembali, lalu pada tahun 63 SM, seluruh Palestina menjadi kawasan Romawi. Masjid Al-Aqsa dihancurkan kembali dan akan dibangun kembali oleh Penguasa Romawi.

Pada tahun 70 M, Yahudi memberontak dan pemberontakan itu dipadamkan oleh Romawi dengan kejam. Haikal Sulaiman  dihancurkan kembali dan yang tertinggal hanyalah dinding ratapan yang sekarang disebut dengan Al-Mabka.

Jami' Al-Aqsa adalah tempat Umar bin Khattab melaksanakan salat jemaah saat berkunjung ke Yerusalem dan Umar pula yang memerintahkan pendirian bangunan tersebut.

Masjid ini tidak didirikan pada tempat yang dianggap keramat oleh umat Yahudi (seperti Al-Mabka atau dinding ratapan) melainkan di tempat tinggi yang membelakangi tempat dinding ratapan berada, namun tetap satu komplek yaitu komplek Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Bamsoet Ingin Warga Sipil Boleh Punya Pistol, Warganet Meradang: Jangan Ngawur Pak!

Meskipun begitu, ada kemungkinan bahwa Muawiyah, khalifah kedua dari Dinasti Umayah, yang sebenarnya memerintahkan pembangunan dan bukan Umar. Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi.

Awalnya, Umar sengaja untuk tidak membuat Kubah Shakhrah, mihrab Jami' Al-Aqsa, dan Ka'bah tidak berada pada satu garis lurus.

Namun saat Jami' Al-Aqsa dibangun ulang oleh Kekhalifahan Umayah, mihrab masjid tersebut digeser 40 meter ke barat sehingga mihrab masjid segaris lurus dengan Kubah Shakhrah di utara dan Ka'bah di selatan. Mihrab lama dalam masjid diberi nama "mihrab Umar".***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x