Baca Juga: Lirik Lagu Dangdut Kartonyono Medot Janji Oleh Denny Caknan
Pada November 1945, diusianya yang ke 36 tahun, Sutan Syahrir ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi formatur kabinet parlementer.
Pada usianya yang ke 36 tahun, Sutan Syahrir memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.
Pada tanggal 2 Oktober 1946, Sutan Syahrir melanjutkan Perundingan Linggarjati, hasil dari perundingan itu ditandatangani pada tanggal 15 November 1945.
Pada 14 Agustus 1947 Syahrir berpidato di muka sidang Dewan Keamanan PBB. Beberapa surat kabar menamakan Syahrir sebagai The Smiling Diplomat.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Inilah Fakta Jika Anda Bangun Pagi
Syahrir mewakili Indonesia di PBB selama 1 bulan, dalam 2 kali sidang. Pimpinan delegasi Indonesia selanjutnya diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar.
Selepas memimpin kabinet, Sutan Syahrir diangkat menjadi penasihat Presiden Soekarno sekaligus Duta Besar Keliling.
Pada tahun 1948 Sutan Syahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) sebagai partai alternatif selain partai lain yang tumbuh dari gerakan komunis internasional, Meskipun PSI berhaluan kiri dan mendasarkan pada ajaran Marx-Engels, namun ia menentang sistem kenegaraan Uni Soviet.
Baca Juga: Selama Agustus 2020, PLN Listriki 20 Desa Terpencil di NTT