Kisah Inspiratif Sutriono, Petani Jambewangi yang Merintis dari Awal hingga Meyakinkan Petani Lain

- 19 Maret 2022, 10:15 WIB
Sutrisno, petani bibit asal Jambewangi, Banyuwangi.
Sutrisno, petani bibit asal Jambewangi, Banyuwangi. /Moch. Rifqi wildan\ Ringtimes Banyuwangi/

“Dan setelah saya, ada beberapa anggota disitu saya berani meyakinkan para petani yang lain, karena itu juga bentuk dari promosi saya kepada orang bahwa benih itu lumayan untuk keuntungannya sendiri,” tambahnya.

Baca Juga: Pantai Cemara Banyuwangi Terdampak Pandemi Covid-19, Pedagang UMKM Alih Profesi

Seiring berjalannya waktu, para anggota petani pun bertambah banyak dan sampai saat itu dalam keanggotaan petani mencapai hingga 100 orang lebih.

Selang beberapa waktu kemudian banyak dari keanggotannya mulai beralih profesi dan sudah tua sehingga untuk tahun ini keangotaanya hanya tersisa kurang lebih 70 petani bibit.

Namun untuk target produksi pada tahun ini lebih banyak daripada tahun kemarin sebab harga bibitnya pun juga lebih mahal.

Baca Juga: Konservasi Penyu Pantai Cemara Banyuwangi, Bentuk Pelestarian Keragaman Biota Laut

“Harga 1 kg benih tomat itu Rp3.400 sampai Rp5.500 benih kering siap kirim ke perusahaan,” imbuhnya.

Untuk tahun ini sendiri harga benih yang akan didistribusikan itu berada di harga Rp4.000.

Dan setiap tahun kelompok tani yang diasuhnya itu membutuhkan sekitar 5 orang setiap tahunya.

Untuk menumbuhkan generasi petani muda, Sutriono juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi para kaum muda untuk mulai belajar dan berusaha di dunia pertanian.***

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x