RINGTIMES BANYUWANGI – Simak alasan mengapa Anda tidak akan menemukan bendera atau lagu kebangsaan Rusia di Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Seharusnya Olimpiade Tokyo 2020 digelar pada pertengahan tahun lalu.
Namun karena pandemi Covid-19 yang melanda sebagian belahan dunia, maka pesta olahraga sejagat ini ditangguhkan pelaksanaannya pada tahun ini.
Beberapa negara turut berkontribusi untuk memeriahkan pesta olahraga tersebut.
Baca Juga: Ibu Negara AS Akan Hadir dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021
Namun ada hal mengejutkan yang harus diketahui bahwa tidak akan ada bendera atau lagu kebangsaan Rusia di Olimpiade Tokyo 2021.
Dilansir dari AP News pada hari Rabu, 14 Juli 2021, atlet Rusia pemenang tidak akan berdiri di bawah bendera mereka atau mendengar lagu kebangsaan mereka.
Sebab hal tersebut dilarang dari kompetisi olahraga global sejak Rusia terperangkap dalam skandal doping sistematis
Badan Anti Doping Dunia menuduh Rusia merusak database laboratorium pengujian di Moskow.
Hal itu membuat Rusia tidak akan dapat menggunakan nama, bendera, dan lagu kebangsaannya di dua olimpiade berikutnya atau di kejuaraan dunia manapun selama dua tahun ke depan setelah putusan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Baca Juga: Sistem Olimpiade Tokyo 2021 Akan Menjadi Contoh Pelaksanaan PON XX di Papua
Pengadilan yang berbasis di Lausanne mengurangi separuh larangan yang sebelumnya berlaku selama empat tahun.
Putusan itu juga membuat Rusia diblokir dari penawaran untuk menjadi tuan rumah acara olahraga besar selama dua tahun.
Atlet dari tim Rusia masih akan diijinkan untuk bersaing di Olimpiade Tokyo tahun 2021 dan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Selain itu juga boleh mengikuti Piala Dunia tahun 2022 di Qatar.
Atlet Rusia dapat mempertahankan warna bendera nasional merah, putih, dan biru dalam seragam mereka di acara-acara besar.
Baca Juga: Daftar 28 Atlet Indonesia yang Dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020
Agen Anti Doping Dunia atau WADA memuji keputusan pengadilan meskipun larangan yang disukai dipotong menjadi dua tahun.
Kasus ini berpusat pada tuduhan bahwa badan-badan negara Rusia mengubah dan menghapus bagian sebelum menyerahkannya kepada penyelidik WADA tahun lalu.
Itu berisi kemungkinan bukti untuk menuntut pelanggaran doping yang sudah berlangsung lama.***