RINGTIMES BANYUWANGI – Beberapa tahun terakhir nama seorang Erik ten Hag mencuat di permukaan dunia sepak bola.
Bagaimana tidak, Erik Ten Hag berhasil membawa klub asal Belanda, Ajax Amsterdam dapat bersaing di kompetisi tertinggi eropa yakni Liga Champions.
Tidak hanya itu saja, Erik Ten Hag mampu menghadirkan permainan sepak bola menyerang modern yang cocok di zaman sekarang.
Selain menghadirkan permainan yang atraktif dan penuh akan taktis, pelatih asal Belanda tersebut mampu memoles pemain biasa menjadi pemain hebat.
Baca Juga: Kim Sejeong Bagikan Rasa Dukanya Saat Menjadi Artis, Sempat Bergabung dengan Produce 101
Dikutip dari kanal YouTube Starting Eleven Momen, berikut adalah profil Erik Ten Hag mulai dari nama hingga perjalanan karirnya hingga sekarang.
Biodata Pribadi
Erik ten Hag lahir di Haaksbergen, Belanda pada tanggal, 2 Februari 1970. Ia terkenal tertutup dan menyukai hidup sederhana.
Sejak kecil ia suka menari seperti layaknya bermain sepak bola. Ia pernah berlatih menarik di salah satu sanggar tari di Haaksbergen.
Karir Sepak bola
Awal menitis karir sebagai pemain sepak bola profesional, ia bergabung dengan salah satu klub Belanda, FC Twete yang bermarkas di Kota Enschede.
Laga debutnya, ia bermain sebagai bek tengah, tetapi pada laga tersebut performanya dinilai sangat buruk.
Tetapi pada 2000-2001, Ten Hag berhasil membawa FC Twente menjuarai Piala Liga Belanda sebagai pemain.
Karir Manajer Bola
Dua belas tahun berlalu setelah memutuskan pensiun, ia memutuskan terjun ke dunia kepelatihan. Klub pertama yang ia latih adalah Go Ahead Eagles.
Baca Juga: Lee Jon Gi Main Drama Korea Terbaru, Simak Sinopsis Singkat Again My Life
Pada tahun 2012-2013, pelatih kelahiran 2 Februari tersebut pernah menjadi staff kepelatihan di Bayern Munchen yang pada saat itu dilatih oleh Pep Guardiola.
“Filosofinya sensasional, apa yang dia lakukan di Barcelona, Bayern dan sekarang dengan Manchester City,” ucapnya pada tahun 2019, dikutip dari YouTube Starting Eleven Momen.
Pada saat bekerjasama dengan Guardiola, dia mempelajari apa yang ia dapat saat itu dan mengembangkan permainan sepak bolanya sendiri.
“Gaya menyerang dan atraktif itu, membuatnya menang banyak. Strategi inilah yang saya coba di Ajax,” ucapnya lagi.
Baca Juga: Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Dikabarkan Akan Susul Pasangan BinJin, Benarkah?
Setahun sebelum Pep Guardiola menangani Manchester City yaitu tahun 2015, Ten Hag pulang ke Belanda dan melakukan kepelatihan seniornya di era divisi (liga teratas di Belanda).
Ia tergabung dengan salah satu klub di liga teratas tersebut yakni FC Utrecht. Disana ia mencoba mengaplikasikan sistem permainannya.
Pada musim pertamanya melatih, FC Utrecht berhasil merangsek ke posisi lima, kemudian di musim berikutnya ia berhasil membawa timnya berpartisipasi di Europa League.
Karena kinerjanya yang bagus, klub yang telah mengoleksi 4 trofi Liga Champions, Ajax melirik ke arah Ten Hag untuk mau melatih disana.
Baca Juga: 2 Kriteria Pekerja Terima BSU Rp1 Juta April 2022, Cek Statusmu Sekarang
Pada tahun 2017, ia resmi bergabung dengan Ajax Amsterdam dan berhasil memenangi 2 trofi bergengsi yaitu 2 gelar liga dan 2 gelar Piala Belanda.
Lalu pada tahun 2018-2019, mantan pelatih FC Utrecht itu berhasil membawa Ajax melaju ke semifinal Liga Champions sejak terakhir kali pada tahun 1997.
Demikian rangkuman penjelasan tentang Erik ten Hag, pelatih yang menjadi kandidat terkuat melatih Manchester United.
Dengan bergabungnya Ten Hag dalam circle top pelatih di Premier League selain Klopp, Pep, dan Tuchel, bisa memeriahkan perburuan gelar juara dan juga membuat MU memasuki era baru.***