RINGTIMES BANYUWANGI – Industri garmen di Banyuwangi yang dikelola Agus Miftahus Surur sejak tahun 2020 telah berhasil mendarat ke pasar Internasional.
Bertempat di Dusun Kramatagung, Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari, sampai saat ini terus beroperasi produk-produk unggulan.
Berbeda dengan yang lain, produksi tersebut lebih memfokuskan penjualannya ke pasar luar negeri.
Baca Juga: Lapas Banyuwangi Dihiasi Kolam Akuarium, Budidaya Komoditas Perikanan
Alasannya, penjualan di pasar dalam negeri memiliki daya beli yang murah, sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan operasional.
Sebelumnya, Agus telah melakukan kerjasama dari berbagai negara diantaranya Turki, Prancis, Rusia, dan negara lainnya.
“Ya untuk penjualannya semua diekspor tapi kita kirim dulu ke Bali, nanti sama buyernya di bawa ke Rusia, Prancis, hingga Australia,” ujarnya, 14 Maret 2022.
Baca Juga: BCC Jadi Pusat Oleh-oleh Favorit di Banyuwangi, Menjual Produk Kerajinan hingga Luar Negeri
Lanjutnya, Agus menambahkan bahwa semua pembelinya terus berlanjut dan tidak berhenti semenjak Covid-19.
Itulah yang membuat Agus dan seluruh pegawainya tetap mendapatkan penghasilan meskipun dilanda pandemi yang belum segera usai.
Produksi hasil industri ini pun bervariasi, mulai dari jamsuit, drees, dan casual yang sudah berstandar Internasional.
Cara pembuatannya yaitu menggunakan berbagai macam teknik mulai dari menganyam dan menjahit tanpa terlihat benangnya.
Baca Juga: Festival Cokelat Glenmore Banyuwangi, Pengunjung Dapat Nikmati Kualitas Terbaik
Sebelum mendirikan industri garmen di Banyuwangi, Agus mulai merintis bisnis tersebut di Bali.
Kemudian, dikarenakan terjadi pandemi Covid-19 sehingga membuat garmen yang di Bali terpaksa ditutup untuk sementara.
Setelah itu Agus pun berinisatif melanjutkan usahanya di Banyuwangi dengan mempekerjakan tetangga sekitar.
Baca Juga: Gerak Cepat Atasi Jalan Rusak, Dinas PUCKPP Banyuwangi Imbau Warga Segera Melapor
Saat ini Agus masih berusaha dalam mengembangkan garmen yang dimilikinya, agar tenaga kerja yang terserap lebih banyak sehingga nantinya lebih membantu dalam hal perekonomian masyarakat terutama di sekitar.
Para pekerja mereka rata-rata berusia 20-50 tahun, Agus juga bersedia memberikan bantuan biaya sekolah untuk karyawannya sebagai ucapan terima kasih.***