“Setiap hari saya memproduksi sekitar 1 sampai 2 kuintal saja, dan itu saya kerjakan hanya dengan tiga pekerja saja, usaha saya ini kan ya masih kecil,” katanya
Lanjutnya, usaha yang ditekuninya mengalami penurunan sejak pandemi covid-19. Akibatnya, pengiriman ke luar kota menjadi terhambat.
“Iya terdampak sekali, waktu awal pandemi itu terasa sekali, pengiriman ke luar kota terhambat, akhirnya produksi saya mulai menurun,” lanjutnya
Tidak hanya itu, kondisi cuaca yang kurang baik atau sering hujan, juga membuat produksi kerupuk terhambat.
Baca Juga: Kasus Stunting di Banyuwangi Masih Tinggi, Dinkes: Asupan Nutrisi Ibu Hamil dan Balita Masih Rendah
Apabila terlalu lama tidak mendapatkan panas, maka kualitas kerupuk menjadi kurang baik. Dari segi warna dan tektur pun akan mempengaruhi.
“Kalau nggak ada matahari, kerupuk saya lama kering, tapi kerupuk saya aman dan tidak sampai jamuran, mungkin dari segi warna saja yang sedikit berubah,”
Kholik terus menjalani usahanya dengan semangat. Kini usahanya mulai naik kembali usai pandemi dua tahun terakhir.***