Terlalu banyak menunda jam alarm, tidak makan dengan benar, atau menunda olahraga, meditasi, atau berhubungan dengan orang yang dicintai juga bisa menjadi tanda kelelahan.
Baca Juga: Benarkan Kebohongan Anak Menjadi Tanda Kecerdasan? Bunda Harus Tahu, Ini Penjelasannya
Mengubah rutinitas kita mungkin akibat dari memaksakan diri terlalu keras untuk mengakomodasi pasien yang terus meningkat.
Meskipun meregangkan jadwal kita sesekali untuk mengambil rujukan baru tidak dengan sendirinya menjadi masalah, terlalu sering melanggar waktu pribadi kita dapat menyebabkan perasaan seperti batasan kita dilanggar.
Menjaga rutinitas yang sehat, secara metaforis, merupakan perancah yang membuat kita tetap tegak dan mampu tetap stabil sepanjang masa krisis.
4. Anhedonia (yaitu kesulitan merasakan emosi positif)
Kelelahan dapat memanifestasikan dirinya sebagai perasaan tidak termotivasi dan tidak dapat merasakan kegembiraan atau kegembiraan.
Baca Juga: Mampu Mencegah Stroke dan Kanker, Berikut Cara Antioksidan Lawan Radikal Bebas
Daftar yang harus dilakukan terasa terlalu membebani dan bahkan pemikiran tentang aktivitas yang mungkin membuat kita bersemangat di masa lalu sekarang menjadi terlalu membebani.
Ini mungkin juga terkait dengan fakta bahwa kita memperoleh emosi positif dari pekerjaan yang positif seperti membantu, memengaruhi kehidupan dengan cara yang positif, dan melihat hasil.