7 Manfaat Bersentuhan atau Berpelukan Sebagai Peluru Ajaib, Seperti Kurangi Stres

- 14 Desember 2020, 21:49 WIB
Mendapatkan sentuhan atau bahkan pelukan dari orang-orang terseyang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan rasa cemas hingga stres.*
Mendapatkan sentuhan atau bahkan pelukan dari orang-orang terseyang dapat menurunkan risiko serangan jantung dan rasa cemas hingga stres.* /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Memberikan sentuhan atau mendapatkan pelukan kepada orang-orang tersayang dapat memberikan banyak manfaat di dalam tubuh saat melakukannya. 

Meskipun ada banyak orang yang merasa tidak nyaman karena dipeluk atau disentuh oleh orang lain, ada banyak orang lain yang menginginkan pelukan yang hangat, tepukan di tangan, atau pelukan yang menenangkan.

Mendapatkan sentuhan dengan berpelukan dari orang-orang tersayang dapat menurunkan risiko stres hingga serangan jantung. 

Jika Anda salah satu orang yang senang bersentuhan atau bahkan perpelukan dengan orang-orang terdekat Anda maka sudah sepatutnya Anda beruntung.

Pasalnya, beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa dengan bersentuhan dan perpelukan menimbulkan reaksi sempurna terhadap mereka yang melakukannya.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Ringtimesbanyuwangi.com melansir pada laman psychologytoday.com pada 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa manusia prasejarah telah mengajarkan kita untuk bersatu dan tetap berhubungan dekat sepanjang malam untuk berbagi kehangatan dengan sesama serta lebih siap untuk mencegah ancaman predator.

Sentuhan manusia adalah kebutuhan fisik dan emosional yang sah, meskipun setiap orang memiliki tingkat kerinduan yang berbeda akan sentuhan.

Memang, ada beberapa orang yang menolak oleh sentuhan fisik, jadi mereka yang cenderung memeluk orang lain harus ingat bahwa sentuhan tidak boleh dipaksakan pada siapa pun dan selalu yang terbaik adalah memastikan bahwa pelukan Anda diterima sebelumnya.

Baca Juga: 3 Gejala Nyeri Sendi Ini Akibat Gula Darah Tinggi Tak Terkontrol, Begini Pengobatannya

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x