Vape Lebih Aman Daripada Rokok, Benarkah? Ahli Beri Penjelasan

- 28 Desember 2021, 09:45 WIB
Vape seringkali dianggap lebih aman daripada rokok, benarkah? Ternyata vape juga berbahaya, lho. Simak penjelasan dari Ahli berikut ini.
Vape seringkali dianggap lebih aman daripada rokok, benarkah? Ternyata vape juga berbahaya, lho. Simak penjelasan dari Ahli berikut ini. /pexels.com/

RINGTIMES BANYUWANGI – Rokok mengandung berbagai zat yang berbahaya untuk saluran pernafasan serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.

Menggunakan vape atau rokok elektronik untuk menggantikan rokok seringkali dianggap sebagai solusi yang tepat.

Namun, benarkah bahwa vape tidak lebih berbahaya daripada rokok? Berikut penjelasannya menurut para ahli yang dilansir dari kanal Youtube Ini Kata Dokter pada 27 Desember 2021.

Baca Juga: 4 Makanan yang Cocok Dikonsumsi saat Depresi, dapat Tingkatkan Fungsi Otak

Vape dianggap lebih aman dari rokok karena benda elektronik tersebut tidak melibatkan pembakaran tembakau dan bebas dari TAR.

WHO menyarankan bagi pecandu rokok untuk beralih menggunakan vape atau rokok elektronik sebagai alternatifnya serta diharapkan dalam penggunaannya kadar nikotin dalam vape dapat dikurangi secara bertahap.

Vape bekerja dengan cara mengubah zat-zat kimia dalam bentuk uap dengan menggunakan tenaga listrik yang kemudian dihirup oleh pengguna.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Insomnia atau Susah Tidur Menurut Pakar

Kandungan dari vape berbeda-beda, biasanya terdiri dari nikotin, perisa, gliserin, glikol, dan pelarutnya yang dipadukan dalam dosis tertentu.

Meskipun nikotin pada vape berbentuk cairan, tingkat bahaya dari zat tersebut masih setara dengan tembakau dalam rokok.

Bahkan, seringkali kadar nikotin dalam label rokok elektronik dimanipulasi dan dituliskan tidak sesuai dengan aslinya.

Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Kolesterol Naik

Kadar perisa dalam vape juga seringkali ditemukan melebihi anjuran yang telah direkomendasikan sehingga dapat menyebabkan gangguan dalam paru-paru.

Bahan pembuat perisa dalam vape juga dapat menyebabkan iritasi mata, gangguan pernafasan dan jantung, iritasi kulit, hingga kejang.

Vape juga memiliki kandungan sama-sama berbahaya dengan rokok biasa, bahkan kadar formaldehida yang terkandung dalam vape ditemukan lebih banyak.

Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Berbahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan

Uap yang dihasilkan oleh vape juga mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Penemuan ilmuwan juga menjelaskan bahwa uap rokok elektronik tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada DNA.

Uap tersebut juga mengandung radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia.

Baca Juga: 5 Penyebab Insomnia Menurut dr Sungadi Santoso, Jaga Pola Hidup

Selain zat-zat yang terkandung di dalamnya, baterai dari vape juga dapat meledak. Telah banyak kasus yang terjadi akibat meledaknya vape yang tengah dihirup dan membuat penggunanya terluka.

Nah, ternyata rokok elektronik atau vape tidak benar-benar lebih baik daripada rokok biasa.

Maka sebaiknya, daripada mencoba beralih menggunakan vape, lebih baik mengurangi menggunakan keduanya. ***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah