Telepon Angin di Jepang sebagai Alat Komunikasi dengan Orang yang Sudah Meninggal

- 8 April 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi bilik telepon.
Ilustrasi bilik telepon. /Natary T/Unsplash/

RINGTIMES BANYUWANGI – Apakah dari kalian pernah berimajinasi untuk berbicara dengan seseorang yang dirindukan namun kenyataannya alam telah memisahkan? Jepang memiliki jawabannya melalui Telepon Angin yang berada di kota Otsuchi, Jepang.

Telepon Angin dibuat pertama kali oleh seorang pria berusia 76 tahun, Kazuyoshi Sasaki akibat rasa duka yang dialaminya tak berkesudahan.

Ternyata orang yang dirindukan Sasaki adalah istri dan sepupunya yang merupakan korban dari bencana alam yang menimpa Jepang pada tahun sepanjang tahun 2010 sampai 2011.

Baca Juga: Vladimir Putin Bersedia untuk Mengakhiri Invasi ke Ukraina dengan 4 Syarat

Saat itu hanya dalam satu tahun Jepang menghadapi kengerian tiga bencana: gempa bumi diikuti tsunami yang menyebabkan kehancuran nuklir Fukushima. Bencana tersebut dikenal dengan Tsunami Tohoku.

Akibatnya, sepanjang pesisir Otsuchi habis dihantam ombak setinggi 30 kaki. Diketahui sepuluh persen dari kota meninggal dalam banjir.

Melihat tidak hanya dirinya yang menghadapi kesepian dan kesedihan, ia membuka Telepon Angin yang dalam Bahasa Jepang dikenal dengan ‘Kaze no Denwa’ untuk sebagian besar ornag yang berduka karena kehilangan orang yang dicintai.

Baca Juga: Inggris Ragukan Video Korban Pembantaian di Bucha: Tidak Ada Lalat Sama Sekali

“Ketika saya kembali ke rumah dan melihat ke langit, ada ribuan bintang dan Saya menangis. Lalu saya berpikir bahwa begitu banyak orang pasti telah meninggal.” ucap Sasaki dilansir dari laman website Insider pada Jum’at, 8 April 2022.

Dibuat tak jauh dari tempat kejadian, kota Otsuchi terletak di Prefektur Iwate Jepang dan disanalah sebuah bilik telepon berdiri di lereng bukit dengan bingkai putih yang berkilauan ketika cahaya pagi menyinari.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x