China Janjikan Vaksin Covid-19 dan Kerja Sama dengan Beberapa Negara, Termasuk Indonesia

18 Januari 2021, 09:30 WIB
China Janjikan Vaksin Covid-19 dan Kerja Sama dengan Beberapa Negara /Foto: Pixabay/torstensimon

RINGTIMES BANYUWANGI – Untuk memperdalam keterlibatan dengan negara tetangganya di Asia Tenggara, China janjikan bantuan vaksin Covid-19 dan kerja sama kepada beberapa negara.

Hanya beberapa hari sebelum pelantikan presiden terpilih Joe Biden, menteri luar negeri China, Wang Yi menyelesaikan misi empat negara, yaitu ke Myanmar, Brunei, Filipina, dan Indonesia.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Scmp.com, Senin 18 Januari 2021, China menjanjikan bantuan Beijing dalam distribusi vaksin Covid-19, serta kerja sama di bidang infrastruktur dan perdagangan. Hal ini bertujuan untuk memicu pemulihan pasca pandemi.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Baca Juga: Dua Hakim Wanita Ditembak Mati di Kabul Afghanistan, Taliban Bantah Tuduhan

Itu adalah kunjungan kedua Wang Yi ke wilayah itu sejak Oktober. Kunjungan pertama dilakukan di Kamboja, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Laos.

Wang Yi telah melakukan kunjungan terhadap 9 dari 10 negara ASEAN dalam empat bulan terakhir, kecuali Vietnam.

Kunjungan terakhir Wang Yi adalah bagian dai upaya Beijing untuk terlibat dan memperdalam hubungannya dengan tetangganya, menjelang dorongan yang diharapkan Biden untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu dan mitranya sebagai tanggapan atas sikap geopolitik China.

Awal pekan ini, Biden menunjuk Kurt Campbell, seorang spesialis Asia Tenggara dan veteran pemerintahan Obama, sebagai koordinator Indo-Pasifik.

Campbell telah mengisyaratkan prediktabilitas, stabilitas, dan kejalasan dalam pendekatan masa depan Washington ke China.

Baca Juga: 5 Produk Rumah Tangga yang Sebabkan Kanker, Salah Satunya Pengharum Ruangan

Kang Lin, seorang rekan peneliti di Universitas Hainan China Selatan, mengatakan presiden yang akan keluar Donald Trump sebagian besar mengabaikan wilayah, seperti Asia Tenggara dan Afrika, yang merupakan tempat-tempat yang dikunjungi Wang Yi dalam membentuk kerja sama.

“Dengan latar belakang pemerintahan AS yang baru, diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di kawasan tetangga China. China perlu mengambil langkah pertama dengan membuat tingkat komunikasi tertentu dengan negara-negara ini,” kata Kang.

Hu Zhiyong, seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional di Akademi Ilmu Ssosial Shanghai, mengatakan alasan utama mengapa Vietnam ketinggalan adalah bahwa kepemimpinan baru diharapkan setelah kongres partainya pada 25 Januari di Hanoi.

Lye Liang Fook, seorang rekan senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura, mengatakan bahwa Wang Yi meletakkan dasar untuk hubungan China dengan Asia Tenggara dalam tahun ini dengan catatan baik.

Baca Juga: China Janji Sumbangkan 500 Ribu Vaksin Covid-19 ke Filipina untuk Pemulihan Pasca Pandemi

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Kepada 6 Pejabat Pro-China atas Penangkapan Massal di Hong Kong

“Tapi apakah catatan positif ini bisa berlajut sepanjang tahun? Masih harus dilihat,” kata Lye.

“Tetap berhubungan dengan Asia Tenggara menjadi semakin penting karena hubungan China dengan negara-negara utama, seperti Australia, India, dan Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa mengalami kesulitan,” kata Lye menambahkan.

Dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Indonesia Retno Marsudi, Wang menyerukan kemajuan dalam negoisasi antara China dan ASEAN pada kode etik Laut Vhina Selatan.***

 

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: scmp

Tags

Terkini

Terpopuler