Pasien Corona Meninggal Akibat Dokter Magang Salah Setting Ventilator

2 Mei 2020, 17:08 WIB
/

RINGTIMES – Seorang pasien virus corona harus meninggal dunia setelah salah satu petugas medis yang tengah magang salah mengatur ventilatornya.

Dikabarkan Wall Street Journal, pasien yang berusia 60 tahun itu, dirawat di Rumah Sakit Montefiore di Bronx, New York, Amerika Serikat.

Hampir sebulan ia dirawat di rumah sakit setelah di rujuk dari tempat panti jompo yang merawatnya.

Baca Juga: Sebelum Hari Raya Idul Fitri, Lucinta Luna Akan Jalani Sidang Perdana

Ia harus kehilangan nyawa setelah salah satu dokter magang salah setting ventilator yang digunakannya dalam tekanan tinggi.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh petugas medis lainnya, yang mengatakan bahwa dokter tersebut berada dalam pelatihan karena baru lulus dari sekolah kedokteran.

Dokter tersebut sedang melakukan pelatihan untuk spesialis di bawah pengawasan petugas medis yang lebih senior.

Baca Juga: Ternyata Perokok Juga Rentan Tertular Covid-19?, Simak Faktanya

Biasanya, seorang dokter muda tidak akan dibiarkan bekerja di unit perawatan intensif dan menangani pasien yang kritis.

Namun, rumah sakit menjadi kewalahan dengan banyaknya pasien COVID-19, sehingga mendorong mereka melakukan peran yang tidak dipersiapkan.

Kronologi yang terjadi pada pasien lanjut usia tersebut adalah, ia mengalah kondisi yang memburuk secara drastis dalam semalam.

Baca Juga: Harga Telur Sama Dengan Gaji Karyawan? Presiden Venezuela Frustrasi

Sehingga petugas medis yang saat itu tengah bertugas menghubungkannya dengan ventilator dan secara tidak sengaja menaikkan alat dalam tekanan yang terlalu tinggi dan menghentikan jantung dari pasien yang kritis.

Ketika seorang dokter senior bergegas masuk ke dalam kamar, dokter yang tengah melakukan pelatihan mengakui bahwa mereka tidak tahu cara bekerja dengan benar untuk pengaturan pada ventilator.

Insiden yang tragis itu adalah salah satu dari beberapa kasus lainnya yang banyak dilaporkan.

Baca Juga: Vitamin D Ternyata Berperan Penting di Tengah Pandemi Covid-19 ini!

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Dokter Magang Salah Setting Ventilator, Seorang Pasien COVID-19 Akhirnya Tewas

Banyak dokter gigi, mata, ahli penyakit kaki dan psikiater yang akhirnya di dorong berada di garda terdepan karena kurangnya tenaga medis yang ada dengan banyaknya kasus yang muncul di New York, Amerika Serikat.

Di Rumah Sakit Yale New Heaven di Connecticut, Amerika Serikat, seorang anestesiologi dikirim untuk bekerja sebagai terapi pernapasan.

Seharusnya pekerjaan tersebut membutuhkan lisensi yang memerlukan setidaknya waktu selama 2 tahun pelatihan.

Baca Juga: Warga ini Modus 'Ngikut Angkutan Barang' Demi Bisa Mudik Lebaran

Dikabarkan bahwa pelatihan satu sesi dilakukan dengan menggunakan Zoom dan beberapa dokumen yang meminta mereka untuk memanggil dokter jika membutuhkan bantuan.

Seorang penduduk mengaku bahwa ia takut, pasien diperlakukan seperti 'kelinci percobaan', di Newyork-Presbyterian atau Colombia University Irving Medical Center, Amerika Serikat.

Pejabat rumah sakit mengatakan bahwa krisis virus corona telah menciptakan kondisi luar biasa bagi semua staf, dan mendorong tanggapan secara langsung.

Baca Juga: Membuka Lockdown Terlalu Dini Dapat Terjadi Covid-19 Gelombang 2

"Misi kami adalah untuk menyelamatkan hidup, dan pekerja perawatan kesehatan kami yang heroik berada di garis depan, menavigasi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara lembaga yang secara resmi dikenal sebagai NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Nypost.

Ia mengatakan bahwa petugas tenaga medis bekerja untuk mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh mereka.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Korban Penamparan Cabut Laporan Karena Iba dengan Kondisi Pelaku

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler