Donal Trump Dinilai Abai dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

1 Juli 2020, 12:34 WIB
Donald Trump. /AFP/Soul Loeb



RINGTIMES BANYUWANGI - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Joe Biden menyebut bahwa, di bawah kendali Presiden AS Donald Trump, merupakan salah urus bersejarah dalam penanganan pandemi virus corona di negaranya.

Menurut penilaiannya saat berbicara dalam konferensi pers di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, Joe Biden, penanganan pandemi virus corona di AS carut-marut dan tak terkendali.

Seperti Anggapan Joe Biden bahwa sikap Donald Trump seolah-olah mengabaikan krisis virus corona hingga menjadi penyebab terpuruknya AS dalam menangani pandemi virus corona.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Asia Tenggara Berkurang, Indonesia Juga Alami Penurunan Peringkat

Selain jumlah kasus infeksi dan kematian yang terus merangkak naik, bahkan kini perekonomian AS juga kian terpuruk dihantam pandemi.

Setidaknya, 2,6 juta kasus virus corona telah dilaporkan di AS dan lebih dari 126.000 kematian menjadikan AS dengan jumlah kematian tertinggi jika dibandingkan dengan negara mana pun.

Biden menilai bahwa dalam perang menghadapi virus corona ini, Donald Trump dia sebut telah mengibarkan bendera putih dan menyerah.

"Sekarang hampir Juli dan tampaknya presiden kita telah menyerah, mengibarkan bendera putih dan meninggalkan medan perang," kata Biden seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera.

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul AS Morat-marit Dihantam Pandemi, Donald Trump Dinilai Sudah Kibarkan Bendera Putih dan Menyerah

Biden merilis rencana terbaru untuk mengatasi pandemi dan nantinya akan mencakup lebih banyak pengujian Covid-19 serta mempekerjakan setidaknya 100.000 tenaga kontrak.

Dia menambahkan bahwa penggunaan masker dan menjaga jarak harus menjadi protokol yang wajib dilakukan. Dia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bisa memburuk ketika musim flu datang.

Trump dan sekutu-sekutunya mengatakan, jumlah korban virus bisa lebih besar tanpa larangan perjalanan yang diberlakukan bagi pengunjung dari Tiongkok, dan kemudian dari Eropa.

Mereka berpendapat bahwa peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi dalam beberapa minggu terakhir sebagian besar disebabkan oleh lebih banyak pengujian, meskipun tingkat tes positif juga meningkat.

Baca Juga: Kejutkan Warga Garut, Beredar Foto Penjualan Tanah SDN oleh Oknum Desa

Menanggapi serangan Biden, juru bicara kampanye Trump Courtney Parella mengatakan, kandidat calon presiden dari Partai Demokrat itu justru ketakutan dalam menghadapi kontestasi Pemilu AS.

Presiden Republik membuntuti Biden dalam survei sebelum pemilihan 3 November. Dari jajak pendapat 22-23 Juni lalu, ditemukan bahwa hanya 37 persen orang Amerika menyetujui cara Trump menanggapi pandemi. *** (Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)

 

 

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler