Warga Amerika Serikat Melakukan Unjuk Rasa Terkait Kasus Penembakan Breonna Taylor

5 Agustus 2020, 10:40 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Meskipun mendapat tekanan dari masyarakat terhadap pemerintah AS di Louisville, Kentucky mengajukan tuntutan hukum lima bulan terakhir ini setelah Breonna Taylor meninggal.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Al Jazeera, menurut pakar hukum, penganiaya mungkin akan menghadapi masalah sulit untuk membawa tersangka pembunuhan yakni oknum polisi yang tertembak ketika dikirim ke rumah Taylor dengan surat perintah.

Ketegangan tersebut terjadi di rumah Taylor dan merebak jauh seperti para aktivis, atlit profesional, dan bintang sosial media menekankan untuk bergerak sementara para penyidik menyarankan agar bersabar lebih lama lagi.

Baca Juga: LAGU DANGDUT KOPLO : Lirik Lagu 'Sebatas teman' oleh Guyon Waton

Surat perintah tersebut juga telah dipertanyakan, dan dengan pejabat federal yang melihat pelanggaran hak-hak sipil yang dapat terjadi, kasus tersebut dapat menjangkau petugas yang terlihat pada malam itu.

Taylor, perempuan berusia 26 tahun yang masih menjadi calon perawat di ilmu teknologi medis darurat  telah ditembak beberapa kali pada 13 Maret setelah diketuk pintu rumahnya oleh oknum polisi saat ia tengah tertidur.

Surat perintah tersebut merupakan bagian dari investigasi narkotika kepada tersangka yang tinggal di kota tersebut, dan tidak ada temuan narkotika di rumah tersebut.

Baca Juga: Buronan Kasus Korupsi Jasa Labuh Pertamina Marine Region IV Ditangkap Di Cilacap

Pengacara umum Afrika Amerika pertama yang memilih pekerjaan di Kentucky, Daniel Cameron, telah menolak untuk memberikan waktunya sejak mengambil alih kasus tersebut pada Mei lalu.

"Ini kasus berat. Dia harus memahami, ada kemungkinan yang harus dipercaya bahwa ada satu kejadian yang tidak masuk akal yang terpaksa digunakan oleh petugas tersebut" kata Christopher Slobogin, Kepala Direktur Program Pidana Universitas Vanderbilt.

Slobogin mengatakan, kuasa hukum petugas tersebut tentu akan mengumpulkan surat perintah tersebut sebagai bukti pembelaan dalam kasus kriminal.

Baca Juga: Adab bagi Seorang Pelajar Menurut Imam Al-Ghazali

Cameron telah melihat peningkatan tekanan dari para pengunjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir ini. Puluhan aktivis yang datang ke rumahnya di Loisville ditangkap karena tidak segera meninggalkan halaman rumahnya.

Minggu lalu, seorang milisi bersenjata berbaris di pusat kota dan menuntut agar Cameron mengambil keputusan dalam waktu sebulan.

Keluarga Taylor dan beberapa tokoh budaya - dari LeBron James hingga Oprah Winfrey - telah memanggil tiga petugas polisi yang berada di rumahnya saat pembunuhan tersebut terjadi. Oprah menempatkan Taylor di sampul majalah O-nya bulan ini.

Baca Juga: Hotel Indonesia, Sejarah 58 Tahun Hotel Termegah di Asia Tenggara

Kekasih Taylor, Kanny Walker, tengah berada di apartemen tersebut bersamanya dan melepaskan satu tembakan kepada Polisi Louisville tersebut, Sargeant Jonathan Mattingly setelah pintu apartemen tersebut rusak.

Mattingly terkena tembakan tersebut di bagian kaki dan membalas tembakan sementara petugas lain berada di luar apartemen.

Taylor yang tak bersenjata ditembak beberapa kali di tengah jalan dan ditemukan tewas. Petugas tersebut tampak tidak mengenakan body camera dan departemen tersebut mengatakan bahwa tidak ada video yang merekam kejadian tersebut.***

 

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler