Miris, Murid SD Rela Kenakan Masker hingga Butut dan Dijahit Ulang Demi Patuhi Aturan

8 Agustus 2020, 16:20 WIB
Karena tidak mampu membeli masker baru, siswa SD di Malaysia menjahit masker bekas agar tetap bisa dipakai /Twitter.com/@fazri_hassan

RINGTIMES BANYUWANGI - Hampir semua negara mewajibkan penggunaan masker bagi masyarakat di luar rumah karena pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia sejak Desember 2019 silam.

Namun, Pemerintah Federal Malaysia baru menerapkannya sejak Sabtu 1 Agustus 2020 lalu untuk mencegah gelombang baru penuralan virus corona.

Aturan ini pun ditaati kebanyakan warga, sampai-sampai pelajar pun terpaksa memakai masker yang sama setiap harinya ketika berangkat sekolah.

Baca Juga: Demi Cegah Penyebaran COVID-19, IDI: Makan Masakan Rumah dengan Gizi Seimbang

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-Rakyat.com, kejadian tersebut diceritakan oleh seorang guru di media sosial dan menjadi viral.

Akun @fazri_hassan mencuitkan kisah pilu itu pada Rabu 5 Agustus 2020 dan telah disukai dan dikomentari hingga 6 ribu kali pada Sabtu sore, 8 Agustus 2020.

"Hari ini, saya gunakan sedikit waktu untuk mengobrol dengan murid terkait pemakaian masker di ruang publik," mulainya.

Baca Juga: Hujan Abu Vulkanik Guyur 4 Kecamatan, Gunung Sinabung Kembali Erupsi

Ia tiba-tiba menyadari bahwa salah satu dari siswanya mengenakan masker yang tak layak.

"Saya terdiam seketika saat melihat masker seorang murid kelihatan kotor dan telah dijahit ulang dengan tali pengikatnya," lanjutnya.

 

Setelah tahu kondisi miris tersebut, ia kemudian mencoba memastikan kondisi masker dari murid lainnya.

Baca Juga: Donald Trump Larang Adanya Transaksi dengan ByteDance, Pihak TikTok Mengaku 'Terkejut'

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Demi Patuhi Aturan, Murid SD Rela Kenakan Masker hingga Butut dan Dijahit Ulang

"Saat tanya siswa lain, ada pula yang ganti masker baru setelah 2 hingga 3 hari," jelas pemilik akun.

Fazri mengimbau guru-guru sekolah untuk selalu mengecek kondisi masker siswa-siswanya yang mungkin kurang mampu.

"(Kini) sudah diganti masker murid tersebut dengan yang baru dan (saya) siapkan masker gratis untuk siswa yang tak mampu di kelas," kata dia sambil menampilkan sejumlah masker baru.

Baca Juga: Susah BAB?, Coba Tips Dibawah ini Agar tidak Sembelit

"Ini sekedar cerita murid saya, mungkin saja terjadi pada murid bapak ibu guru lain. Semoga kita senantiasa peduli dan perhatian pada mereka," imbuhnya.

Bukan hanya mengimbau, ia pun segera membuka donasi untuk menyumbangkan kebutuhan higienitas para pelajar di masa pandemi ini.

"Lantaran cuitan ini viral, banyak yang sebetulnya ingin membantu terkait isu masker ini," kata dia.

Baca Juga: Loker Banyuwangi 2020 : dr. Claudia Membutuhkan Asisten Dokter Lulusan D3

"Saya beri kesempatan bagi mereka yang punya rezeki lebih untuk menyumbangkan masker, sabun cuci tangan dan handsanitizer kepada sekolah-sekolah terdekat Anda untuk membantu murif yang membutuhkan," pungkasnya.

Malaysia memang telah membuka aktivitas di sektor pendidikan, namun protokol kesehatan Covid-19 harus dipatuhi, termasuk penggunaan masker.

Mereka yang melanggar aturan itu bisa didenda 1.000 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp3,5 juta. Akibatnya, harga masker sempat melonjak tajam.

Baca Juga: Pengaruh Bahaya Gadget pada Anak, Secara Fisik dan Psikis

Namun, harga itu diperkirakan akan normal kembali ke kisaran Rp5 ribu pada Sabtu 15 Agustus 2020 mendatang.(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat).***

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler