Akibat Bom Mobil, Mediator Perang Afghanistan Tewas

20 Agustus 2020, 18:00 WIB
DR. Abdul Baqi Amin, perwakilan Pemerintah Republik Afghanistan dalam dialog perdamaian di Doha, Qatar tewas karena bom mobil.* /Kolase Twitter/BARAKAT_Sultan dan AFP

RINGTIMES BANYUWANGI -  Dalam sebuah serangan bom mobil di Kabul pada Rabu 19 Agustus 2020, pejabat tinggi Republik Afghanistan tewas terbunuh.

Aksi tersebut merupakan serangan kedua terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus mediator dialog perdamaian Afghanistan di Doha, Qatar.

Dr. Abdul Baqi Amin yang terbunuh dalam peristiwa tersebut merupakan Direktur Dewan Sains Kementerian Pendidikan Republik Afghanistan.

Baca Juga: Harga Mulai 1 Jutaan, Ini Rekomendasi HP Termurah Agustus 2020

Kurang dari sepekan sebelum kejadian itu, Fawzia Koofi yang satu tim dengan Dr. Abdul terluka karena upaya pembunuhannya di Kabul bagian Utara.

Aktivis HAM dan ulama memang sudah menjadi sasaran serangan acak selama beberapa bulan terakhir.

Pakar menyebut bahwa kejadian ini adalah upaya mengintimidasi masyarakat sebelum dialog perdamaian dilangsungkan.

Tak ada yang mengklaim serangan ini, bahkan Taliban mengecam keras aksi tersebut karena dianggap mengancam perdamaian di Afghanistan setelah 19 tahun dilanda perang.

Baca Juga: Berikut Imbauan BMKG untuk Siapkan Tas Siaga Bencana

Taliban sendiri sudah setuju untuk berdialog dengan Republik Afghanistan dengan syarat peserta datang dalam kapasitas personal.

Dr. Abdul Baqi sendiri merupakan salah satu perwakilan yang akan menemui Taliban di Doha untuk membicarakan reduksi baku tembak dan hak-hak perempuan.

Sebagai pimpinan utusan pemerintah, Dr. Abdul sempat bertemu dengan kepala negosiator Taliban, Mullah Baradar pada Januari 2020 silam.

"Semua pihak telah lelah dengan perang dan berusaha mencari perdamaian serta stabilitas di negeri ini," kata Dr. Abdul ditulis salam situs Pusat Penelitian Strategi QASED, lembaga yang dipimpinnya.

Baca Juga: Semakin Memanas, Tiongkok Kirim Jet Tempur Siluman ke Perbatasan Himalaya

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Mediator Perang Afghanistan Tewas karena Bom Mobil, Taliban Ikut Mengecam

Bukan hanya soal perdamaian, Dr. Abdul juga menyarankan kedua pihak untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat Afghanistan.

"Di saat yang sama, ada perhatian terhadap persoalan di antara orang Afghan dan banyak hal yang berkaitan dengan masa setelah perjanjian AS-Taliban," lanjutnya.

"Oleh karena itu, meyakinkan masyarakat tentang permasalahan ini harus dimasukan dalam tahapan tersebut," pungkas Dr. Abdul.

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengutuk keras serangan yang membunuh Dr. Abdul.

Baca Juga: Berikut Daftar Harga Mobil MPV Terbaik Mulai dari 100 Jutaan

Bahkan, Suhail tak sungkan-sungkan menyebut penyerang sebagai 'musuh dari sistem Islam, kemaslahatan, dan perdamaian'.

Netizen Afghanistan pun banyak banyak yang mengecam serangan itu sampai-sampai menjuluki penyerang sebagai 'perusak perdamaian'.

Serangan bom dan upaya pembunuhan memang semakin banyak seiring dengan kepastian dialog perdamaian antara Taliban dengan Pemerintah Republik Afghanistan.

Baca Juga: Usai Video Anaknya Viral, Ini Ungkapan Ibunda Adhisty Zara

Bom mobil yang menewaskan Dr. Abdul bahkan terjadi sehari setelah lusinan roket diluncurkan ke Kabul dan membunuh setidaknya tiga orang.

Adapun dialog perdamaian kemungkinan akan digelar pada Maret 2021 meski belum ada tanggal yang jelas.***( Mahbub Ridhoo Maulaa / Pikiran Rakyat)

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler