Mata-mata Asal Amerika Serikat Dituduh Sebagai Teroris dan Diduga Miliki Hubungan dengan CIA

15 September 2020, 18:51 WIB
Ilustrasi Penangkapan Pelaku Kejahatan. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Otoritas Venezuela mengungkapkan penangkapan terhadap seorang mata-mata warga negara Amerika Serikat. Pria yang diduga sebagai mata-mata  tersebut juga dituduh sebagai teroris karena berencana melakukan sabotase kilang minyak dan layanan listrik untuk memicu kerusuhan.

"Pria itu diduga memiliki hubungan dengan badan intelijen AS (CIA,) mendapat bantuan dari tiga konspirator Venezuela, yang ditangkap bersamanya pekan lalu di dekat sepasang kilang minyak di pantai utara Karibia," kata Kepala Jaksa Penuntut Venezuela Tarek William Saab di televisi pemerintah, seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dikutip Pikiran-rakyat.com dari AP News.

Menurut otoritas Venezuela, tersangka pria asal Amerika Serikat itu bernama Matthew John Heath.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Diduga Punya Hubungan dengan CIA, Mata-mata Asal AS Dituduh Teroris hingga Ditangkap Venezuela

Baca Juga: Atasi Kutu Pada Kucing Kesayang Anda dengan Cara Ampuh Berikut

Ponsel yang diambil oleh pihak berwenang dari orang-orang tersebut, tersimpan sejumlah foto yang dicurigai akan menjadi sasaran. Foto tersebut antara lain foto sebuah jembatan besar di negara bagian Zulia, instalasi militer dan kilang minyak tua di negara bagian Falcon, Venezuela.

Selanjutnya, Jaksa menunjukkan foto peralatan yang disita dari kelompok tersebut, termasuk peluncur granat, bahan peledak plastik, telepon satelit dan sekantong uang dolar AS.

"Semua yang ada di sini bisa dikualifikasikan sebagai senjata mematikan yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan dan untuk mempromosikan pembunuhan, kejahatan terhadap rakyat Venezuela," kata Saab.

Dia juga menuduh pria itu berencana membuka jalur perdagangan narkoba melalui Venezuela.

Baca Juga: Awas, Hal Sepele Berikut Ini Bisa Buat Anda Gagal Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9

Presiden Venezuela, Nicolás Maduro mengumumkan pada Jumat, 11 September 2020 lalu bahwa tersangka mata-mata AS yang tidak disebutkan namanya telah ditangkap.

Presiden mengatakan pria itu merupakan seorang anggota Marinir AS dan mantan agen CIA di Irak.

"Heath telah didakwa dengan terorisme, perdagangan senjata ilegal dan konspirasi," kata pihak berwenang.

Otoritas AS belum mengomentari kasus tersebut. Pengacara dan keluarga Heath juga tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Melati dan 5 Jenis Bunga Berikut Mampu Bantu Proses Diet Hingga Atasi Bau Mulut

Penangkapan itu muncul ketika Venezuela yang pernah kaya dari minyak, dicengkeram oleh kekurangan bensin yang telah memicu antrian sepanjang 1 mil untuk menambah bahan bakar, bahkan di ibu kota Caracas.

Venezuela juga berjuang untuk menyediakan listrik bagi penduduk, terutama di negara bagian Zulia, yang pernah menjadi pusat produksi besar minyak negara.

Korps Marinir AS mengatakan memiliki catatan tentang seorang pria dengan nama yang sama yang bertugas dari tahun 1999 hingga 2003, tetapi tidak dapat memastikan bahwa pria ini adalah orang yang sama yang ditahan di Venezuela. Catatan militer menunjukkan Marinir yang dihormati itu adalah seorang spesialis dalam komunikasi.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler