Junko Furuta Viral, Korban Pemerkosaan 400 Kali dengan Kisah Tragisnya

- 7 Desember 2020, 13:45 WIB
Mediang Junko Furuta/Junko Furuta Viral, Korban Pemerkosaan 400 Kali dengan Kisah Tragisnya
Mediang Junko Furuta/Junko Furuta Viral, Korban Pemerkosaan 400 Kali dengan Kisah Tragisnya /Youtube

RINGTIMES BANYUWANGI – Junko Furuta telah dikenal sebagai sosok yang banyak dikenal orang. Namun kepopulerannya itu ternyata justru mengantarkannya menjadi salah satu korban penculikan, penyiksaan, pemerkosaan, dan pembunuhan oleh remaja lelaki yang memiliki koneksi dengan Yakuza.

Junko Furuta merupakan siswi yang sangat populer di sekolahnya SMA Yashio Minami, seorang gadis asal Misato, Prefektur Saitama.

Pada akhir 1980-an, kasus ini terjadi dan dikenal dengan kasus bernama pembunuhan gadis SMA terbungkus beton.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Berita ini sebelumnya telah terbit di Fix Pekanbaru dengan judul Kisah Tragis Junko Furuta, Diperkosa Lebih 400 Kali

Alasan dari penyebutan nama itu adalah karena  tubuh Furuta ditemukan dalam sebuah drum yang berisi ratusan liter semen.

Kisah dari Furuta yang nelangsa ini berawal ketika seorang lelaki bernama Hiroshi Miyano, yang punya reputasi sebagai tukang bully dan memiliki koneksi dengan Yakuza tertarik pada kecantikannya.

Biasanya Miyano dan kawan-kawan menyukai perempuan yang ‘nakal’, suka minum alkohol, merokok, atau pakai narkoba, seperti yang mereka lakukan.

Baca Juga: 5 Jenis Ikan Cupang Terpopuler, Banyak Dicari Pecinta Ikan Hias

Justru anak baik-baik seperti Furuta akan direndahkan oleh geng seperti itu, namun suatu hari Miyano membuat pengecualian, ia tertarik pada paras Furuta.

Miyano menyatakan cinta, namun Furuta menolak dengan alasan ia sedang tak berminat pacaran.

Selama ini semua siswa di sekolah menaati kemauan Miyano, apalagi kalau bukan karena mereka takut pada teman-teman Yakuza-nya Miyano

Miyano dan koneksi Yakuza-nya pamer kekuasaan dengan cara menebar dan mengeksploitasi ketakutan orang lain. Sehingga penolakan dari Furuta membuat Miyano marah besar.

Baca Juga: Diet Mediterania Mampu Cegah dan Mengobati Diabetes, Gula Darah Menurun Signifikan

Malam hari pukul 8.30 tanggal 25 November 1988, Furuta pulang dari pekerjaan paruh waktunya dengan menaiki sepeda. Sayangnya saat itu Miyano dan Nobuharo Minato, kawannya, sedang berkeliaran di Misato untuk merampok dan memperkosa wanita lokal.

Mereka kemudian melihat Furuta yang mengendarai sepeda. Atas perintah Miyano, Minato menendang sepeda Furuta hingga gadis itu terjatuh.

Minato lalu kabur sementara Miyano berpura-pura baru datang dan menawarkan diri untuk mengantar Furuta pulang. Furuta tak menolak. Namun ternyata ia diarahkan ke sebuah bekas gudang yang tak jauh dari lokasi jatuhnya sepeda.

Baca Juga: Ternyata Makanan Emping Mlinjo Tidak Sebabkan Asam Urat Kambuh, Simak Fakta dan Penjelasannya

Miyano mulai melancarkan ancaman, memamerkan kekuasaan dengan kembali menyinggung koneksinya dengan Yakuza. Oleh Miyano, Furuta kemudian dibawa ke hotel dan menghubungi dua orang temannya, Jo Ogura dan Yasushi Watanabe.

Minato menyusul, dan keempatnya membawa Furuta ke rumah orangtua Minato di distrik Ayase, Adachi. Miyano dan ketiga kawannya punya rekam jejak pemerkosaan terhadap perempuan secara beramai-ramai.

Para lelaki itu mengatakan pada Furuta bahwa mereka tahu di mana Furuta tinggal dari buku catatan yang ada di tasnya dan mengancam bahwa Yakuza akan membunuh keluarganya jika dia berusaha kabur.

Baca Juga: 4 Manfaat Semangka Bagi Kesehatan, Mencegah Kanker Hingga Nyeri Otot

Pada 27 November, orangtua Furuta mengontak pihak kepolisian karena anaknya tak kunjung pulang.

Di rumah itulah selama kurang lebih 40 hari ke depan Furuta berkali-kali mendapat penyiksaan yang tingkat kekejamannya melewati logika kemanusiaan.

Bukan hanya oleh keempat lelaki itu, tapi teman-teman Yakuza-nya seringkali diundang untuk turut menyiksa Furuta.

Laporan resmi pengadilan Jepang mencatat penyiksaan dengan detil yang dinarasikan ulang oleh media massa setempat. Menurut laporan persidangan kasus ini, Furuta diperkosa sebanyak lebih dari 400 kali secara bergilir oleh para lelaki itu.

Baca Juga: Manfaat Brokoli Untuk Pencegahan Asam Urat, Rendah Purin dan Kaya Vitamin C

Gadis paling populer di sekolah itu bahkan juga dijadikan sasaran kekerasan fisik, seringkali ia dipukuli. Tubuhnya digantung di atas plafon dan diperlakukan seperti karung tinju dan tak jarang perutnya dihantam barbel.

Laporan resmi pengadilan Jepang mencatat penyiksaan dengan detil yang dinarasikan ulang oleh media massa setempat. Menurut laporan persidangan kasus ini, Furuta diperkosa sebanyak lebih dari 400 kali secara bergilir oleh para lelaki itu.

Gadis paling populer di sekolah itu bahkan juga dijadikan sasaran kekerasan fisik, seringkali ia dipukuli. Tubuhnya digantung di atas plafon dan diperlakukan seperti karung tinju dan tak jarang perutnya dihantam barbel.

Baca Juga: Ingin Menjaga Kadar Gula Darah Anda? Konsumsi Sayuran Kaya Serat Ini, Bantu Cegah Diabetes

Oleh para lelaki keji itu, Furuta dibuat kelaparan, tapi ia dipaksa makan kecoak hidup atau meminum urinnya sendiri.

Beberapa bagian tubuhnya dibakar, seperti ditempeli lilin panas atau dibakar dengan rokok dan korek api. Bahkan beberapa bagian tubuhnya dimutilasi atau ditusuk jarum jahit.

Dalam kondisi yang demikian brutal, Furuta dipaksa untuk bermasturbasi di depan para pelaku. Benda-benda asing yang tak masuk akal dimasukkan ke kemaluan dan anusnya sehingga mengakibatkan pendarahan yang hebat.

Beberapa pelaku ditangkap pada akhir Januari 1989 atas kasus pemerkosaan gadis lain.

Pada 29 Maret, setelah interogasi lebih lanjut, mereka mengakui kejahatan yang mereka lakukan terhadap Furuta dan menyeret pelaku lainnya.

Baca Juga: Kurangi Lonjakan Gula Darah Setelah Makan dengan Menghindari 6 Makanan Ini, Bantu Cegah Diabetes

Drum berisi tubuh Furuta ditemukan keesokan harinya, pada 30 Maret 1989. Tak lama berselang, pengadilan atas kasus ini dimulai dengan mendatangkan seluruh pelaku, namun vonis terhadap pelaku dirasa tidak adil dalam pandangan masyarakat, yang paling ringan adalah hukuman penjara 7 tahun sementara yang terberat 20 tahun.

Hakim kesulitan memenuhi tekanan publik sebab para pelaku masih di bawah umur.

Junko Furuta dimakamkan pada 2 April 1989. Keluarga dan teman-teman dekatnya hadir di sana bersama kesedihan yang mendalam.

Kisah tragis Junko Furuta, gadis paling cantik di sekolahnya, abadi dalam karya seni novel, film, hingga lagu.*** (Desfa Reja/Fix Pekanbaru)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Fix Pekanbaru PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah