Mereka menyebut, “meskipun Indonesia menghadapi wabah virus korona paling parah di Asia Tenggara dengan lebih dari 869.000 kasus dan 25.000 kematian ada keraguan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin apa pun, dan di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, apakah itu halal, atau diizinkan di bawah Islam.”
Orang Indonesia termasuk di antara pengguna platform media sosial global teratas seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Seperti yang diketahui bahwa banyaknya golongan masyarakat yang tidak mau menerima vaksin Covid-19 terkait dengan efek samping, bahaya, ujia keamanan, dan kehalalannya.
Media asing dari Amerika tersebut juga menyebutkan, “sebuah jajak pendapat bulan lalu menunjukkan hanya 37 persen orang Indonesia yang bersedia divaksinasi sementara 40 persen akan mempertimbangkannya, dan 17 persen menolak untuk divaksin.”
Bukan tanpa alasan, pemerintah lebih memprioritaskan sebagai golongan pertama untuk mendapatkan vaksin Covid-19 merupakan upaya yang tepat agar masyarakat percaya terhadap keamanan serta efek samping dan juga kehalanannya mengingat Indonesia adalah salah satu Negara dengan umat muslim tertinggi di dunia.
Beberapa dokter meragukan penggunaan awal vaksin CoronaVac perusahaan China Sinovac Biotech di Indonesia dengan penelitian dari Brasil, Indonesia, dan Turki menunjukkan kemanjuran berkisar antara 50-91 persen.***
Baca Juga: Artis Kondang Raffi Ahmad, BCL hingga Najwa Shihab Siap Terima Vaksin Covid-19 Gelombang I
Baca Juga: Siwon Super Junior Sebut Raffi Ahmad Teman, Buat Namanya Sempat Trending di Twitter