Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tembus 2 Juta Orang di Seluruh Dunia

- 16 Januari 2021, 18:45 WIB
Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tembus 2 Juta Orang di Seluruh Dunia
Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tembus 2 Juta Orang di Seluruh Dunia /pixabay/Geoffrey Bariso

RINGTIMES BANYUWANGI – Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 kini tembus 2 juta orang di seluruh dunia.

Jumlah tersebut dicapai pada hari Jumat 15 Januari 2021,di tengah peluncuran vaksin yang begitu besar, namun tidak merata di seluruh negara.

Angka tersebut telah dimulai sejak seatahun setelah virus corona pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China. Menurut perhitungan di Universitas Johns Hopkins, jumlah korban yang tewas hampir sama dengan jumlah penduduk di Brussel, Mekah, Minsk atau Wina.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Baca Juga: Gempa Susulan Magnitudo 5,0 Guncang Sulawesi di Tengah Pencarian Korban

Menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 93 juta kasus virus corona telah dikonfirmasi di seluruh dunia sejak dimulainya pandemi.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Aljazeera, Sabtu 16 Januari 2021, Eropa adalah benua yang mengalami krisis kesehatan paling mematikan, dan saat ini mencapai 650.650 kematian.

Amerika Latin dan Karibia tercatat 543.410 kemaian, sedangkan Amerika Serikat dan Kanada sebanyak 407.090 kematian.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutteres menyerukan bahwa dampak mematikan Covid-19 diperburuk dengan tidak adanya upaya terkoordinasi global, dan menandai ini sebagai tonggak sejarah yang “menyayat hati.”

Di negara-negara kaya, seperti AS, Inggris, Israel, Kanada, dan Jerman, jutaan warga telah diberikan satu dosis vaksin. Tetapi di tempat lain, dorongan imunisasi hampir tidak berhasil.

Baca Juga: Bercak Putih di Lidah Diidentifikasi Sebagai Gejala Baru Covid-19, Begini Menurut Ahli

Di Meksiko dengan jumlah penduduk 130 juta orang sangat menderita akibat virus tersebut. Meksiko baru menerima 500 ribu dosis vaksin, dan hampir setengah dari jumlah tersebu diberikan kepada petugas kesehatan.

Sedangkan di AS, ratusan ribu orang melakukan vaksinasi setiap hari. Tetapi, virus telah membunuh sekitar 390 ribu orang, yang merupakan jumlah tertinggi di negara mana pun.

Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19-COVAX, proyek yang didukung PBB untuk memasok vaksin ke negara-negara berkembang di dunia, tengah mendapati dirinya kekurangan vaksin, uang, dan bantuan logistik.

Akibatnya, suntikan vaksin yang setidaknya harus mencapai 70% dari dunia untuk divaksinasi tidak mungkin tercapai di tahun ini.

Pakar kesehatan pun mulai khawatir. Jika vaksin tidak segera didistribusikan secara luas dan cepat, maka itu dapat memberikan waktu bagi virus untuk bermutasi.

Baca Juga: Kominfo Sediakan Akses Pendaftaran Chatbot Whatsapp untuk Vaksin Covid-19

Baca Juga: Drone Mata-mata China Ditemukan di Kepulauan Indonesia, Ternyata ini Tujuannya

Di sisi lain, Dr. Julian Tang dari University of Licester mengatakan bahwa kasus kematian Covid-19 yang tembus 2 juta orang tidak terlalu mengejutkan jika mengingat situasinya.

“Ini adalah virus baru yang tidak ada yang benar-benar memiliki kekebalan, dan kami sedang melewati musim dingin di mana virus pernapasan ini secara tradisional memuncak,” katanya pada Al Jazeera.

Meski angka kematian didasarkan pada angka yang diberikan oleh lembaga pemerintah di seluruh dunia, namun kasus kematian Covid-19 ini diyakini jauh lebih tinggi dari jumlah angka yang diberikan tersebut.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah