AS sebelumnya menjatuhkan sanksi kepada pemimpin tertinggi Hong Kong, Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, yang kemudian mengakui bahwa dia harus bergantung pada uang tunai, dan tidak dapat lagi memiliki rekening baru.
Pompeo sebelumnya mengancam tindakan AS setelah penangkapan pada 6 Januari yang lebih dari 50 orang Hong Kong termasuk seorang pengacara AS, John Clancey, yang bekerja untuk sebuah firma hukum.
Baca Juga: Pemerintahan Trump Lanjutkan Eksekusi Federal Terakhir ke-13, Akhir Kekejaman Hukuman Mati
Baca Juga: Duterte Sebut Presiden Bukan Pekerjaan bagi Wanita, Begini Tanggapan Putrinya
Tindakan AS pasti akan memprovokasi seruan kemunafikan China ketika para pendukung Presiden Donald Trump pada hari yang sama dengan kasar menggrebek Capitol AS dalam upaya memblokir sertifikasi seremonial kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.***