Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Tinggal tiga hari lagi tersisa untuk pelantikannya, presiden terpilih Joe Biden akan akhiri larangan muslim masuk AS, dengan mengeluarkan sejumlah perintah eksekutif.
Kepala staf gedung putih Biden yang baru, Ron Klain mengedarkan memo yang menyatakan bahwa selama 10 hari pertama menjabat, Joe Biden akan meluncurkan beberapa pembalikan kebijakan, yang pernah diterapkan oleh pendahulunya, yaitu Donald Trump.
Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!
Baca Juga: Israel Akan Mulai Memvaksinasi Narapidana, Termasuk Palestina
Kebijakan baru tersebut juga mencakup upaya pencegahan virus corona baru, yang memungkinkan orang untuk mendapatkan kewarganegaraan dan bergabung kembali dengan kesepakatan perubahan iklim Paris.
Saat menjabat pada tahun 2017, Donald Trump melarang orang-orang dari negara-negara mayoritas Muslim untuk memasuki Amerika Serikat (AS). Namun, perintah itu dikerjakan berulang kali karena menghadapi banyak tantangan hukum.
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Republicworld.com, Senin 18 Januari 2021, dalam kebijakan barunya itu, Biden telah menunjuk setidaknya 20 orang India-Amerika, termasuk 13 wanita untuk posisi kunci dalam pemerintahannya.
Penunjukkan tersebut sejalan dengan janjinya untuk memasukkan lebih banyak orang dengan kulit berwarna dalam pemerintahannya.
Tidak hanya Biden, Kamala Harris yang menjabat sebagai wakil presiden terpilih juga menunjuk beberapa orang lain, termasuk Vedant Patel dan Sameera Fazili sebagai peran kunci.
Sameera Fazili akan menduduki posisi kunci sebagai Wakil Direktur di Dewan Ekonomi Nasional AS (NEC) di Gedung Putih.
