Bom Bunuh Diri Kembar Menghantam Jantung Ibu Kota Irak, Jiyad: ISIS Masih Aktif

- 22 Januari 2021, 07:29 WIB
Bom Bunuh Diri Kembar Menghantam Jantung Ibu Kota Irak, Jiyad: ISIS Masih Aktif
Bom Bunuh Diri Kembar Menghantam Jantung Ibu Kota Irak, Jiyad: ISIS Masih Aktif /Pexels/Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Kamis pagi tanggal 21 Januari 2021, telah terjadi bom bunuh diri kembar yang menghantam jantung ibu kota Irak, tepatnya di pasar pusat Baghdad.

Kejadian tersebut smenewaskan 32 orang dan 110 lainnya luka-luka.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Aljazeera, Jumat, 22 Januari 2021, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Yahya Rasool mengatakan kepada Al Jazeera bahwa,

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

“Salah satu dari dua pelaku memancing kerumunan orang untuk datang ke arahnya di sebuah pasar di Lapangan Tayaran pusat dengan berpura-pura sakiy, hanya untuk meledakkan bahan peledaknya,”

“Sedangkan, pelaku kedua dari pemboman tersebut menyerang saat orang-orang membantu korban serangan pertama,” kata Rasool.

Telah diketahui bahwa serangan bom kembar tersebut adalah serangan pertama di Baghdad sejak Januari 2018 lalu, yang menewaskan 35 orang dan 90 lainnya luka-luka di alun-alun yang sama yang ditargetkan pada Kamis kemarin.

Baca Juga: AS Desak China agar Mengizinkan Tim WHO Selidiki Asal Mula Virus Corona di Wuhan

Adegan kekacauan, dan ricuhnya orang-orang yang berlindung, serta mayat-mayat berserakan di trotoar ditunjukkan dalam sebuah video.

Kementerian kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit ibu kota sedang dikerahkan untuk merawat yang terluka.

Sementara itu, para pejabat menyatakan bahwa jumlah korban yang tewas kemungkinan akan meningkat. Hal ini karena banyak dari mereka yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi kritis.

Baca Juga: AS Klaim Miliki Bukti Baru Bahwa Virus Corona Mungkin Berasal dari Laboratorium China

“Serangan semacam ini memiliki ciri khas ISIS atau ISIL yang telah menargertkan wilayah sipil yang padat di Baghdad dengan serangan bunuh diri berkali-kali di masa lalu,” kata Sajad Jiyad, seorang analisis Irak.

“Ini menunjukkan kegagalan kemanan oleh pemerintah yang diperingatkan bahwa ISIS masih aktif dan dalam beberapa hari terakhir terlihat menargetkan infrastruktur, dan daerah pedesaan dengan serangan serupa,” kata Jiyad.

Pada akhir 2017, Irak menyatakan bahwa ISIS telah kalah, tetapi serangan ISIS di seluruh dunia meningkat kembali selama setahun terakhir, terutama di Irak utara.

Baca Juga: Joe Biden Dilantik Sebagai Presiden AS ke-46, Begini Reaksi Para Pemimpin di Dunia

“Kejahatan mengerikan ini merupakan pengingat yang menyedihkan bahwa teror masih menjadi ancaman nyata bagi perdamaian dan stabilitas di dunia. Komunitas Internasional harus bersatu melawan semua tindakan terorisme,” kata Kurdistan Safeen Dizaye, Kepala Hubungan Luar Negeri, yang mengutuk serangan pada Kamis itu.

Kudataan AS di Irak juga mengutuk keras atas serangan bom bunuh diri tersebut, dalam sebuah pernyataan.

“Serangan ini adalah tinfakan kepengecutan tercela yang menggarisbawahi bahaya terorisme yang terus dihadapi jutaan warga Irak. Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka,” katanya.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x