Siap Dipenjara, Presiden Filipina Perintahkan Militer Bantai Komunis

- 6 Maret 2021, 18:30 WIB
Potret Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Potret Presiden Filipina Rodrigo Duterte. /Reuters/Hoang Dinh Nam/

Meski begitu, Rodrigo Duterte tetap mengingatkan agar pasukan yang menghabisi anggota komunis tersebut tetap menyerahkan jasad mereka ke keluarga masing-masing.

”Lupakan hak asasi manusia, itu perintah saya. Saya bersedia masuk penjara, itu bukan masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Laporan Asal-Usul Covid-19 Terbit Bulan Ini, Para Ahli Percaya Virus Berasal dari Kelelawar

Rodrigo Duterte saat memberikan instruksi tersebut menyatakan jika diirnya tak ragu melakukan hal tersebut dan ia nmenyatakan siap dipenjara jika memang hal-hal tersebut harus dilakukan untuk kepentingan negaranya.

“Kalian semua bandit, kalian tidak memiliki ideologi. Bahkan China dan Rusia, semua kapitalis sekarang,” kata Rodrigo Duterte saat menegaskan pernyataannya kepada para pemberontak komunis.

Pada saat yang sama, dia juga menjanjikan pekerjaan, tempat tinggal, dan penghidupan bagi pemberontak komunis yang menyerah.

Perlu diketahui sebelumnya jika perang terhadap pemberontakan komunis di Filipina telah terjadi sejak tahun 1968 dan menjadi salah satu perang pemberontakan Maoisme terlama di dunia.

“Kalian telah bertempur selama 53 tahun terakhir, dan sekarang saya sudah memiliki cicit, sementara kalian masih berjuang,” ujar Rodrigo Duterte.

Sejak 50 tahun terakhir, pemberontakan komunis tersebut telah memakan lebih dari 30.000 nyawa manusia berdasarkan data dari militer.

Baca Juga: Bioterorisme Jadi Pandemi Berikutnya Menurut Bill Gates, Mungkinkah Senjata Perang Dunia 3?

Halaman:

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x