RINGTIMES BANYUWANGI – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Dewan Keamanan Dunia kembali memberikan peringatan keras terhadap kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Unjuk rasa yang terjadi antara warga sipil dengan militer Myanmar yang telah menewaskan ratusan nyawa menapatkan kutukan dari PBB pada Kamis malam, 1 April 2021.
Kudeta yang dilakukan oleh militer sejak 1 Februari 2021 lalu hingga saat ini belum juga mendapatkan titik temu perdamaian. Dunia terus menyoroti aksi yang terjadi karena kondisi di Myanmar yang hingga saat ini semakin mencekam.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: Jendral Myanmar Tak Bisa Berkutik, Jepang Dukung Indonesia Hentikan Kudeta Militer
Baca Juga: Makin Panas, 50 Pengunjuk Rasa Ditembak Mati Junta Militer Myanmar
Melihat kondisi Myanamar yang semakin memanas, PBB melayangkan pernyataan pers yang dirancang di Inggris dan telah disetujui 15 anggota dewan setelah sebelumnya ada negosiasi intens pada Rabu.
PBB menyatakan "keprihatinan yang mendalam pada situasi yang memburuk dengan cepat" di Myanmar dan menegaskan kembali seruan dewan pada militer "untuk menahan diri sepenuhnya."
Draf asli jauh lebih kuat dan akan mengungkapkan "kesiapan Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut", yang dapat mencakup sanksi.