RINGTIMES BANYUWANGI – Hari ini, situasi dan kondisi di Myanmar dikabarkan kembali memanas saat militer Myanmar secara brutal menembak mati 50 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa.
Bertepatan dengan hari perayaan Junta Militer Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021 terjadi penembakan masa secara brural.
Aksi ini menjadi sorotan dunia saat mereka mengatakan jika militer seharusnya melindungi masyarakat justru menjadi militer yang menakutkan.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Tewas Tertembak Aparat Myanmar, Saat Dipangku Sang Ayah
Baca Juga: Kecam Milter Myanmar, China Turun Tangan Atasi Kekacauan yang Makin Kelabu
Matinya 50 orang yang terlibat dalam aski unjuk rasa ini terjadi sebagai bentuk penolakan dan menentang kudeta yang telah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Sebebagaimana yang dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Reuters.cocm unjuk para pengunjuk rasa turun kembali ke jalanan di wilayah Yangon dan Mandalay yang merupakan dua kota terbesar di Myanmar untuk menentang kudeta yang dilakukan junta militer.
Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dalam Bagikanberita-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul Waduh! Bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata, Junta Militer Myanmar Menembak Mati 50 Orang Pengunjuk Rasa
Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar, Dewan Keamanan PBB Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi